BANGKA TENGAH – UMKM memiliki peran vital dalam pembangunan ekonomi, terutama di daerah seperti Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Sektor ini berkontribusi besar dalam menyerap tenaga kerja, menggerakkan ekonomi lokal, menjadi wadah bagi kreativitas dan inovasi masyarakat.
Oleh karena itu, Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Babel selalu berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh dalam bentuk program, kebijakan, dan fasilitas yang dapat mendorong perkembangan UMKM di Babel.
Demikian disampaikan Pelaksana Tugas Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsis Bangka Belitung, Ahmad Yani, saat membuka pelatihan ekspor untuk UMKM dan pelatihan digital marketing di Hotel Grand Vella, Bangka Tengah, Selasa (19/11/24).
Pelatihan yang diikuti sebanyak 60 peserta ini akan berlangsung selama 4 hari, dari tanggal 19 hingga 22 November 2024. Ahmad Yani mengatakan, diera globalisasi ini pelaku usaha dihadapkan dengan berbagai tantangan, tetapi juga peluang.
Satu peluang besar adalah potensi ekspor. Melalui pelatihan ini, diharapkan para pelaku UMKM dapat memahami prosedur, regulasi, dan standar yang diperlukan untuk menembus pasar internasional.
Hal ini penting agar produk-produk UMKM Babel dapat bersaing di pasar global, memenuhi standar kualitas, dan memberikan citra positif bagi produk lokal Indonesia, khususnya dari Babel.
“Pelatihan ekspor ini penting agar produk-produk UMKM kita bisa bersaing di pasar global,” kata Ahmad Yani.
Selain itu, pada era saat ini terjadi perubahan perilaku konsumen yang kini lebih cenderung digital. Internet dan media sosial telah menjadi alat yang sangat efektif dalam promosi, membangun merek, dan memperluas jangkauan pemasaran hingga ke seluruh dunia.
Oleh karena itu, pelaku UMKM juga harus memahami tentang teknis pemasaran digital atau digital marketing.
“Dgitalisasi dalam pemasaran itu kunci pertumbuhan bisnis. UMKM harus paham tentang pemasaran digital yang tepat agar produk UMKM dikenal dan diminati. Jadi kalian jangan sampai gaptek ya, manfaatkan digital untuk memaksimalkan pemasaran,” katanya.
Terkait digitalisasi ini, pihaknya menyadari bahwa beberapa pelaku usaha mungkin baru mengenal pemasaran digital, sementara yang lain mungkin sudah menggunakan teknik dasar seperti media sosial.
Dalam pelatihan ini, para peserta akan diajarkan strategi yang lebih terarah dan efektif, mencakup teknik pemasaran melalui platform media sosial, pengoptimalan mesin pencari (seo), serta iklan digital yang dapat menjangkau konsumen yang tepat.
“Kalian diajarkan berbagai ilmu dan teknik melalui pelatihan ini agar keterampilan kalian meningkat dan usaha dapat berkembang, bersaing, dan siap menghadapi tantangan global,” ujarnya.
Menurut Ahmad Yani, menguasai pasar ekspor dan pemasaran digital bukanlah hal yang mudah, namun tekad dan kolaborasi yang kuat dari semua pihak akan membantu tercapai tujuan bersama.
Ia menyebutkan bahwa Provinsi Bangka Belitung kaya akan sumber daya alam dan produk lokal yang memiliki nilai tinggi di pasar internasional, seperti lada, timah, dan produk kerajinan tangan.
Namun, meskipun banyak potensi, tidak sedikit tantangan yang dihadapi. Mulai dari kurangnya pengetahuan mengenai regulasi ekspor, keterbatasan jaringan bisnis di luar negeri, hingga standar produk yang harus disesuaikan dengan permintaan pasar luar negeri.
Dalam pelatihan ekspor ini, pihaknya akan membekali para peserta dengan pengetahuan tentang prosedur ekspor, manajemen rantai pasok internasional, strategi harga, hingga pengenalan pada standar produk internasional.
“Kami berharap melalui pendidikan dan bimbingan yang tepat, kita dapat mengubah produk-produk UMKM lokal agar tidak hanya unggul di pasar domestik tetapi juga mampu menembus pasar global,” jelasnya.
Selain pembekalan teknis, Ahmad Yani juga menyoroti pentingnya kerjasama antar sektor. Karena dalam era yang kompetitif ini, dukungan dari berbagai pihak sangat penting bagi UMKM.
Dengan adanya kolaborasi antara pemerintah, perbankan, lembaga keuangan mikro, serta lembaga pendidikan dan pelatihan, UMKM memiliki dukungan yang lebih kokoh untuk bertumbuh.
“Kami mendorong kerjasama lintas sektor sebagai bentuk komitmen kami untuk menciptakan ekosistem yang mendukung perkembangan UMKM,” katanya.
Ahmad Yani menambahkan, pelatihan ini bukan hanya untuk meningkatkan pengetahuan, tetapi juga untuk mendorong peserta mempraktikkan ilmu yang mereka peroleh.
Pelatihan ini menjadi titik penting dalam upaya bersama membangun ekonomi lokal yang kuat dan berdaya saing tinggi.
Untuk itu, ia mengajak seluruh peserta untuk aktif, bertanya, berdiskusi, dan tidak ragu untuk berbagi pengalaman dan tantangan yang dihadapi selama menjalankan usaha.
“Dengan adanya pelatihan ini, UMKM Babel bisa semakin percaya diri, berinovasi dalam menghadirkan produk yang unik dan berkualitas tinggi, serta mampu bersaing di pasar yang lebih luas,” demikian Ahmad Yani. (Dika)