JAKARTA — Tokoh profesional di Sumatra Bagian Selatan bergabung dalam organisasi Masyarakat Profesional Sumatra Bagian Selatan. Sumbagsel merupakan wilayah mulai dari Jambi, Bengkulu, Sumatra Selatan, Lampung, dan Kepulauan Bangka Belitung.
Maspro Sumbagsel mengadakan kegiatan perdana berupa Seminar Hasil Kajian Maspro Sumbagsel yang mengangkat tema “Membangun Aglomerasi Sumbagsel Untuk Nusantara-Indonesia” di Hotel Fairmont Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (12/3/2022).
Menteri Badan Usaha Milik Negara turut hadir sebagai bagian dari “Dulur Kito” warga Sumbagsel. Erick sendiri merupakan tokoh profesional berdarah Lampung.
Ayahnya Erick adalah Mochamad Thohir, yang lebih dikenal dengan Teddy Thohir, lahir pada 5 Maret 1935 di Gunung Sugih, Lampung Tengah.
Sebagai putera daerah Sumbagsel, Erick Thohir memiliki komitmen besar untuk memajukan wilayah Sumbagsel yang diketahui memiliki potensi besar, baik pariwisata, hasil pertanian (kopi dan karet) hingga pertambangan.
Ketua Maspro Sumbagsel Mahatma Gandhi, mengapresiasi komitmen Erick tersebut. Menurutnya, para tokoh profesional dalam organisasi Maspro Sumbagsel ini perlu diperkenalkan ke publik agar menjadi tauladan dan penyemangat bagi generasi muda yang akan datang.
“Yang terhormat dulur kito Menteri BUMN Pak Erick Thohir. Wadah baru ini kita namai Maspro Sumbagsel, wadah ini sifatnya sukarela, terbuka untuk sharing, berkolaborasi satu sama lain, sekaligus memperkenalkan para tokohnya dimata publik agar menjadi tauladan, penyemangat bagi generasi muda akan datang,” kata Gandhi saat menyampaikan sambutan di acara Seminar Maspro Sumbagsel di Hotel Fairmont, Jakarta Pusat kemarin.
Dikatakan Gandhi, Maspro Sumbagsel hadir sebagai wadah bagi para profesional yang lahir, berasal, dan atau pernah sekolah di Sumbagsel, serta memiliki komitmen besar dalam membangun Sumbagsel ke depan.
“Wadah ini sifatnya sukarela dan terbuka untuk sharing dan berkolaborasi satu sama lain. Sekaligus memperkenalkan para tokoh tersebut di mata publik agar dapat menjadi inspirasi generasi muda Sumbagsel, dan Kami terus berupaya untuk berkontribusi secara berkelanjutan bagi pembangunan Sumbagsel,” ucapnya.
Gandhi menilai sosok Erick Thohir memiliki kepedulian yang tinggi terhadap tanah leluhurnya. Menurutnya, Erick sebagai tokoh muda inspiratif yang merupakan bagian dari keluarga besar Sumbagsel sehingga disebut dengan “Dulur Kito”.
Sebagai bentuk apresiasi dan penghormatan kepada Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah itu, Gandhi mengalungkan selendang warna putih yang bertuliskan “Dulur Kito” usai memberikan sambutannya.
“Saya selaku ketua Maspro mengucapkan terima kasih sudah menyempatkan diri hadir di tengah-tengah ini dan salam hormat kami dari pengurus, kamu mengucapkan terima kasih atas kehadirannya.” ucap Gandhi
Lanjut Gandhi, para profesisonal yang ada di Sumbagsel adalah sumber daya manusia yang potensial yang perlu diwadahi dalam suatu komunitas agar dapat berkontribusi secara optimal bagi kemajuan di Sumbagsel.
“Wadah baru ini kita namai masyarakat profesional Sumbagsel atau maspro Sumbagsel, wadah ini sifatnya sukarela, bukan untuk sharing untuk berkolaborasi sama lain sekaligus memperkenalkan para tokohnya dimata public agar menjadi teladan, menjadi penyemangat bagi generasi muda yang akan datang,” ucapnya.
Sementara itu, Erick Thohir menyambut baik ikhtiar untuk menyatukan langkah bagi percepatan pembangunan aglomerasi Sumatera Bagian Selatan. Apalagi, Sumbagsel mempunyai potensi yang sangat besar untuk dikembangkan.
“Potensi Sumbagsel luar biasa, apalagi ini merupakan kawasan terdekat dengan Pulau Jawa. Kita sepakat bahwa pembangunan tidak (boleh) Jawa Sentris, tetapi pembangunan ekonomi harus di seluruh propinsi yang ada di Indonesia,” kata Erick.
Erick juga mengapresiasi dan mendukung apa yang dilakukan oleh Maspro Sumbagsel kedepan agar terus berkolaborasi dan sinergi antara BUMN dan daerah ri Sumbagsel agar bisa meningkatkan pembangunan dan ekonomi di daerah.
“Saya menyambut dengan tangan terbuka dan siap mensupport Maspro Sumbagsel. Apalagi wadah ini bisa menjadi sarana kritik dan masukan masyarakat bagi pembangunan yang berkelanjutan di Sumbagsel,” ungkap Erick. (*)
Sumber : Kementerian BUMN