HEADLINEPEMPROV BABEL

FKP Termasuk Rancangan Awal RKPD 2025

198
×

FKP Termasuk Rancangan Awal RKPD 2025

Sebarkan artikel ini
Fery Insani

PANGKALPINANG – Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mengelar Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal RKPD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tahun 2025.

Kegiatan yang bertemakan “Penguatan Pondasi Transformasi Sektor Unggulan yang Berkelanjutan dalam Meningkatkan Daya Saing Daerah” diadakan di Swiss Belhotel Pangkalpinang, Kamis (15/0/2024).

Kepala Bappeda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Fery Insani, mengatakan FKP ini termasuk dalam proses rancangan awal penyusunan, perencanaan dan penganggaran untuk tahun 2025.

“Ini rancangan awal, makanya kita undang seluruh stakeholder dan perangkat daerah untuk menyampaikan prioritas masing-masing, baru nanti kita olah jadi rancangan akhir dan dimuat dalam anggaran,” kata Fery.

Fery menuturkan, kondisi ekonomi makro beberapa indikator di Bangka Belitung sudah baik. Seperti pengangguran dan kemiskinan ekstrem, ketimpangan jauh dibawah nasional, cuma pertumbuhan ekonomi yang masih dibawah nasional.

Selain pertumbuhan ekonomi, kemampuan keuangan yang terbatas menjadi fokus dalam pembentukan rancangan awal ini.

“Kemampuan keuangan kita relatif terbatas setiap tahun, kondisinya fluktuatif turun naik, tahun 2023 APD kita naik, tahun 2024 itu menurun. Dikhawatirkan tahun 2025 akan sama dengan tahun lalu, sehingga kita akan melihat apa yang jadi prioritas,” tutur dia.

Rancangan awal pembentukan RKPD tahun 2025 ini menjadi awal peletakan fondasi untuk transformasi ekonomi.

Selama 20 tahun butuh transformasi, misal dari sektor dominan hasil pertambangan mulai geser ke sektor pertanian, meskipun itu relatif agak berat.

“Ini menjadi substansi pembahasan kita hari ini, silahkan beri masukan,” kata dia.

Bappenas menetapkan tema untuk Bangka Belitung lima tahun kedepan dengan tema “Wahana Pengembangan Quality Tourisme dan Ekonomi Biru.

“Dalam presfektif nasional Bangka Belitung memang harus bertransformasi ke pariwisata yang berkualitas. Ada potensi pariwisata kita yang mesti digencarkan, hanya saja belum maksimal, tentunya mengedepankan ekonomi biru yang tidak merusak lingkungan,” kata Fery. (Jessika)

Sumber: realita.news