BANGKA TENGAH – Fokus group discussion pencegahan masuknya narkotika di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sangat bermanfaat dan perlu dilakukan.
Hal itu dikatakan Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman, saat menghadiri FGD dengan tema menuju Indonesia maju dan melindungi sumber daya manusia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung di Novotel Hotel Conference Center pada Rabu, (15/02/23).
“Ini sangat luar biasa, kita perlu mengantisipasi gejala-gejala yang muncul terhadap penyebaran narkotika di Bangka Belitung dengan FGD seperti ini,” ujar Algafry.
Masih Algafry, banyaknya pelabuhan tikus (pelabuhan tradisional) di Bangka Belitung, membuat daerah ini sangat rawan untuk penyebaran narkotika.
“Kita tahu, bahwa daerah kita ini terdapat banyak sekali pelabuhan tikus atau tradisional, itu bisa menjadi jalan utama penyebaran narkotika,” kata dia.
Algafry berharap dengan diskusi seperti ini, ada pola-pola yang bisa dibentuk untuk meyakinkan masyarakat, bahwa penyalahgunaan narkotika ini sangat berbahaya bagi masa depan anak bangsa.
“Saya berharap ada pola-pola yang bisa kita bentuk memberikan keyakinan kepada masyarakat tentang bahaya narkotika bagi masa depan anak bangsa,” Pungkasnya
Ketua pelaksana kegiatan, Kombes Pol Marty Sonny, mengatakan peredaran narkotika di Provinsi Babel ini cederung dari lalu lintas darat maupun perairan khusus dari luar daerah.
“Kemungkinan besar penyelundup narkotika itu dari jalur darat maupun laut,” ujarnya.
Ia juga menambahkan tindak pidana narkotika pada tiga tahun terakhir ini juga cenderung meningkat.
“Tahun 2020 sebanyak 358 kasus, tahun2021 sekitar 367 kasus, dan pada tahun 2022 sebanyak 417 kasus yang didominasi oleh sabu-sabu, disusul ganja dan terakhir ekstasi,” bebernya. (Sukardi)