PANGKALPINANG – Wali Kota Pangkalpinang melalui Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Suryo Kusbandoro, menghadiri rapat koordinasi pengendalian inflasi di daerah tahun 2023 secara virtual di Ruang Rapat Sekretaris Daerah Kantor Wali Kota Pangkalpinang, Senin (19/6).
Rakor yang dipimpin langsung oleh Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian itu membahas langkah kongkret pengendalian dan stabilisasi harga barang dan jasa jelang perayaan Hari Raya Idul Adha tanggal 29 Juni mendatang.
“Kita sudah mencapai angka cukup baik terkendali year to year 4 persen. Dari bulan ke bulan jadi April ke Mei juga sudah turun ke angka 0,09 persen. Namun kita terus mewaspadai karena dinamika yang terjadi seperti misalnya kita akan menghadapi hari besar Idul Adha, ini pasti akan merubah pola permintaan demand sehingga juga akan dapat merubah keadaan harga barang dan jasa,” ungkapnya.
Berdasarkan pengalaman tahun lalu, Tito menyebut penyumbang inflasi didominasi pada komoditas cabai dan bawang merah. Serta yang perlu diwaspadai juga yakni sapi dan kambing hidup selalu naik dari tahun 2019 hingga 2022 meskipun bersifat kontemporer.
Selian itu, pengecekan terhadap hewan kurban yang berpenyakit juga perlu diwaspadai. Tito berujar saat ini masih terdapat 20 ribu ekor sapi yang terjangkit penyakit mulut dan kuku serta Lumpy Skin Disease (Penyakit Kulit Benjolan).
Untuk mengantisipasi kenaikan tersebut, Tito menekankan agar seluruh kepala daerah dapat berjibaku memastikan jumlah dan kebutuhan hewan seperti sapi, kerbau, dan kambing sehingga nantinya dapat mendorong kerjasama antar daerah untuk mencukupi ketersediaan dan menstabilkan kenaikan harga.
Seluruh kepala daerah juga diminta untuk melakukan monitoring dan pengawasan harga-harga di semua tingkatan mulai dari distributor tingkat pertama sampai dengan ke jalur tingkat yang paling bawah yaitu pengecer.
“Kita melihat bahwa minggu lalu cukup stabil harga-harga meskipun ada beberapa yang tetap polanya mirip seperti minggu lalu yaitu telur ayam ras, daging ayam ras, kemudian jagung dan cabai. Masih ada beberapa daerah yang terjadi kenaikan ini tolong tiap daerah bisa mengecek wilayah masing-masing terutama Dinas Pertanian Dinas Perdagangan,” ujarnya.
“Kemudian beberapa intervensi dilakukan oleh pemerintah pusat baik Kementerian Pertanian Kementerian Perdagangan, Badan Pangan Nasional, Bulog dan lainnga. Upaya untuk menstabilkan ini juga dapat direspon oleh teman-teman terutama tadi ada gerakan pasar murah nanti tanggal 26 Juni ini tolong disambut oleh daerah-daerah juga di 38 provinsi di 300 titik ini akan dapat menekan potensi kenaikan akibat hari besar Idul Adha,” tambah mantan Kapolri itu.
Ke depan, Tito menargetkan angka inflasi nasional mampu ditekan hingga 3 persen. Sehingga ia berharap agar seluruh pihak terus menegakkan komitmen dan bekerjasama untuk mengendalikan harga. (*)
Sumber: Dinas Kominfo