HEADLINEPEMPROV BABEL

Hari Ketiga Dilantik, Suganda Sudah Promosikan Pariwisata Babel

81
×

Hari Ketiga Dilantik, Suganda Sudah Promosikan Pariwisata Babel

Sebarkan artikel ini

BANGKA – Penjabat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Suganda Pandapotan Pasaribu, menyebutkan bahwa memajukan dan mempromosikan sektor pariwisata merupakan satu dari lima program prioritasnya sejak pertama kali dilantik.

Menurutnya, pada hari ketiga pasca dilantik menjadi Penjabat Gubernur Babel, dirinya telah mempromosikan sejumlah destinasi wisata di Negeri Serumpun Sebalai ini.

“Saya sejak hari pertama dilantik, pariwisata jadi 1 dari 5 program prioritas yang akan saya laksanakan. Di hari ketiga setelah saya dilantik, saya sudah mempromosikan sejumlah destinasi wisata. Ini artinya sangat kita dorong,” ungkap Suganda.

“Sehingga seperti yang sudah dijelaskan Pak Menteri tadi, kita tidak mungkin terus ditambang. Nanti pelan-pelan kita akan geser ke pariwisata salah satunya. Mudah-mudahan, dengan kedatangan Bapak Menteri di sini, bisa semakin menggairahkan potensi wisata yang ada di Kepulauan Bangka Belitung,” kata dia.

Sementara Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara, Dwi Marhen Yono, menyebutkan Bimbingan Teknis Pemasaran Nusantara yang bertajuk Beli Kreatif Desa Wisata Naik Kelas merupakan upaya untuk mendorong desa wisata di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menjadi naik kelas atau naik level.

Hal ini disampaikan Dwi Marhen Yono dalam sambutannya, saat ramah tamah bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno di Auditorium Depati Amir, Tanjung Pesona Beach Resort, Sungailiat, Kabupaten Bangka, Jum’at (12/05/23) malam.

“Bimtek Beti Dewi Naik Kelas ini khusus untuk 10 desa terbaik di Kepulauan Babel peraih Anugerah Desa Wisata Indonesia tahun 2021, 2022 dan 2023. Jadi ini adalah whats next dari ADWI yang diselenggaraakan oleh Kemenparekraf,” ucap Dwi Marhen Yono.

“Ini arahan dari pak Menparekraf, kita harus memikirkan bagaimana desa wisata yang sudah terkurasi dengan bagus ini, kita naikkan lagi levelnya. Ibarat sedang sekolah, kemarin kelas I, tahun ini kita kelas II, tahun depan kita kelas III dan sampai nanti lulus dan menjadi desa-desa yang mandiri,” imbuhnya.

Dwi Marhen dalam kesempatan tersebut meminta dukungan dari Pemprov Babel untuk membangkitkan sektor pariwisata, baik itu secara digital, maupun dengan bantuan travel agent yang ada di Babel.

Dwi Marhen meyakini, Kepulauan Bangka Belitung memiliki potensi yang luar biasa. Ia juga meyakini Babel nantinya bisa menjadi destinasi wisata unggulan seperti daerah lain di Indonesia.

“Program Beti Dewi naik kelas ini kita awali dari Kepulauan Babel, jadi ini adalah yang pertama, ada 10 desa wisata yang sudah terkurasi dengan baik, nanti kami mohon dukungan dari Pemprov Kepulauan Babel, bagaimana supaya teman-teman bisa bangkit, secara digital dan juga dengan support travel agent yang ada di sini,” harapnya.

“Saya yakin, kalau kita ingin hasil yang luar biasa, tidak bisa kita lakukan dengan cara yang biasa. tapi harus dengan cara yang luar biasa. Kemenangan tidak ada yang biasa tapi harus direncanakan. Saya pikir Kepulauan Babel potensinya luar biasa, saya yakin nantinya Kepulauan Babel jadi destinasi unggulan, supaya nantinya orang-orang dari Jakarta langsung terbang ke sini,” tuturnya.

Sandiaga Uno dalam kesempatan yang sama menyebutkan, program Beti Dewi Naik Kelas merupakan bentuk kehadiran Kemenparekraf secara langsung, dalam upaya memahami apa yang menjadi kebutuhan masyarakat di sektor pariwisata.

“Ini bentuk kehadiran kami secara langsung dalam bimtek yang kita kemas seperti sebuah kolaborasi, karena ada juga dunia usahanya di bimtek ini. Pemerintah tentunya harus hadir dan memahami apa yang menjadi kebutuhan masyarakat. Tadi ada pembahasan terkait pemasaran, pembiayaan, serta ada juga pelatihan dan pendampingan, kita mulai semua di sini,” beber Sandi.

Menurutnya, Kepulauan Babel sudah bertransformasi dari ekonomi ekstraktif menjadi ekonomi kreatif. Dia berharap nantinya akan muncul desa-desa wisata kelas dunia.

Selain itu, lanjut Menparekraf, harapan dari program Beti Dewi Naik Kelas ini adalah membantu mempromosikan desa wisata serta bagian dari mendemokratisasikan pariwisata.

“Pariwisata itu harus kreatif. Dengan kita menghadirkan ADWI ini, mudah-mudahan desa wisata Indonesia jadi program yang super, tadinya di mana awalnya sulit sekali kita eksekusi, kita harapkan bisa jadi pandemic winner. Mari kita bersama-sama tingkatkan kualitas desa wisata ini. Sekarang kualitasnya sudah nasional, ke depannya harus ditingkatkan jadi internasional,” kata dia. (*)


Sumber: Dinas Kominfo