BASELHEADLINE

Heri Sampaikan Keluhan Kepada Gubernur

×

Heri Sampaikan Keluhan Kepada Gubernur

Sebarkan artikel ini
Lahan persawahan yang terletak di Bendungan Mentukul yang telah menjadi areal perkebunan kelapa sawit. (Foto: mediaqu.id)

BANGKA SELATAN – Heri (40), seorang warga Desa Serdang, Kecamatan Toboali, menyampaikan keluhan serius kepada Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Hidayat Arsani, terkait kondisi lahan persawahan yang semakin memprihatinkan.

Menurut Heri, lahan persawahan yang terletak di tiga lokasi, yakni di sekitar Bendung Mentukul, Racap dan Tebing Tinggi, saat ini justru berubah menjadi semak belukar bahkan sebagian besar telah menjadi areal perkebunan kelapa sawit.

Padahal, lahan tersebut sebelumnya merupakan bagian dari proyek percetakan sawah yang dilaksanakan pada tahun 2016 silam.

“Lahan itu awalnya ditujukan untuk membantu ketahanan pangan masyarakat. Tapi sekarang, justru mangkrak dan berubah fungsi. Yang lebih parah, kami menduga ada praktik jual beli lahan secara ilegal,” kata Heri, Jumat (13/6/2025).

Berdasarkan penelusuran warga, Heri menyebut adanya dugaan transaksi jual beli lahan yang tidak melibatkan pemilik sah sesuai sertifikat.

“Kami cek ke lapangan, ternyata lahan-lahan tersebut diduga dijual-belikan oleh pihak yang tidak memiliki hak secara hukum,” ujarnya.

Lahan yang sebelumnya diperuntukkan bagi petani itu kini ditengarai dikuasai oleh oknum tertentu yang memanfaatkan celah lemahnya pengawasan serta tidak adanya tindak lanjut hukum secara serius.

“Kami merasa seperti dikhianati. Sawah yang seharusnya bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa malah jadi ladang kepentingan segelintir orang,” tambahnya.

Tak tinggal diam, Heri bersama sejumlah warga mengaku sudah pernah melaporkan permasalahan ini ke Mabes Polri pada tahun 2021.

Saat itu, laporan diteruskan ke Polres Bangka Selatan. Namun hingga kini, warga belum mendapatkan kepastian hukum atau tindak lanjut yang memadai.

“Sudah hampir empat tahun kami menunggu. Tapi kasusnya seperti tenggelam tanpa kejelasan. Kami khawatir, jika tidak ada penanganan tegas, kasus ini akan terus berulang dan menjadi preseden buruk bagi tata kelola lahan di desa kami,” tegas Heri.

Karena itulah, Heri meminta perhatian langsung dari Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Hidayat Arsani.

Ia berharap Gubernur turun langsung ke lapangan untuk melihat kondisi lahan sekaligus mendorong aparat penegak hukum agar memproses temuan dugaan pelanggaran tersebut secara tuntas.

“Kami mohon kepada Bapak Gubernur agar memperhatikan nasib lahan sawah kami yang kini tidak jelas. Kami ingin kejelasan hukum dan perlindungan sebagai masyarakat yang ingin bercocok tanam untuk hidup,” kata Heri.

Ia menambahkan bahwa pengembalian fungsi lahan persawahan sangat penting demi mewujudkan ketahanan pangan di daerah.

“Kalau lahan ini terus dialihfungsikan seenaknya, ke mana lagi petani akan bertani?,” pungkasnya.

Hingga berita ini ditulis, pihak terkait belum memberikan keterangan resmi. Mediaqu.id akan terus memantau perkembangan kasus ini. (Yusuf)

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!