BANGKA SELATAN – Realisasi investasi di Kabupaten Bangka Selatan terus mengalami pertumbuhan. Pada tahun 2021, pencatatan investasi mencapai Rp 1,6 triliun. Angka naik 16,1 persen dibanding periode tahun 2020 lalu.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Bangka Selatan, Muhammad menjelaskan, investasi terbesar di Bangka Selatan tersebut berasal dari penanaman modal asing, disusul penanaman modal dalam negeri.
“Yakni, Rp 660,4 triliun, investasi itu sepeti penanaman minyak sawit, pembangkit listrik dan lain-lain. Di sisi lain, untuk penanaman modal dalam negeri mencapai Rp 495,8 triluin. Lalu ada penanaman modal dalam negeri non fasilitas. Nilai investasi ini belum termasuk tambak karna izin tambak dari Provinsi,” kata Muhammad saat ditemui Inpost, Rabu (19/01/22).
Ditegaskan Muhammad, meskipun sudah mengalami pertumbuhan nilai investasi, nilai penanaman modal di Bangka Selatan. Namun belum dirahasakan kontribusinya terhadap pembangunan di Negeri Beribu Pesona.
“Selama ini yang kami ambil hanya restribusi IMB yang tahun lalu hanya 700 jutaan. Dan kita selama ini tidak pernah mempersulit terkait ajuan proses perizinan, akan tetapi selama investor memenuhi persyaratan, dan aturan yang berlaku,” ujarnya.
Dia pun berharap agar perusahan yang sudah beroperasi di Bangka Selatan agar bisa bekerja dengan baik, berkembang, dan kontribusinya juga terhadap Bangka Selatan bisa dirasakan untuk pembangunan Kabupaten Bangka Selatan itu sendiri.
“Semoga kedepanya ada kontibusi selain IMB, agar dirasakan untuk membiayan pembangunan baik itu infrastruktur, pembangunan SDM, dan untuk pelayanan masyarakat yang terdampak dari kegiatan usaha mereka,” pungkas Muhammad. (Yusuf)