BANGKA BARATHEADLINE

Jasa Ojek Pengkolan Masih Dibutuhkan Masyarakat

55
×

Jasa Ojek Pengkolan Masih Dibutuhkan Masyarakat

Sebarkan artikel ini
Juswardi (Ist)

BANGKA BARAT – Jasa transportasi ojek di Kecamatan Mentok, Kabupaten Bangka Barat atau ojek pengkolan tampaknya belum habis dan masih dibutuhkan masyarakat.

Hal itu dapat dilihat dari tukang ojek yang wara-wiri di jalanan dan mangkal di beberapa titik, antara lain di Pasar Mentok, Pelabuhan Tanjung Kalian dan persimpangan traffic light.

Kepala Bidang Perhubungan Disperkimhub Bangka Barat, Juswardi, tidak menampik ojek pengkolan masih menjadi peluang usaha di Kecamatan Mentok, walaupun aturan terkait tarif dan izin ojek pengkolan tidak direkomendasikan menjadi angkutan penumpang.

“Kita daerah pulau, terutama di Mentok mungkin ada kebutuhan masyarakat, misalnya dari pelabuhan ke pasar. Lalu ada satu dua orang yang tertarik untuk ngojek. Jadi ada organisasi lalu membuka ojek,” ucap Juswardi, Selasa (19/11/2024) saat ditemui wartawan.

Bahkan menurutnya, ojek pengkolan tidak diatur secara resmi baik peraturan daerah maupun peraturan bupati. Sebab, transportasi roda dua tidak direkomendasikan untuk menjadi angkutan penumpang, karena secara keamanan dianggap tidak layak.

“Sama juga dengan ojek online pun harusnya tetap roda empat, walaupun offline, roda dua tidak ada, pilihannya angkot,” imbuh dia.

Jus menambahkan, jasa ojek pengkolan hanya ada di Kecamatan Mentok dan jumlahnya pun tidak banyak. Dan untuk sementara ini belum ada ojek online (ojol) melalui aplikasi di Bangka Barat.

“Belum ada, ojol dari sejumlah aplikasi seperti Grab tidak ada. Kemarin informasi coba ke sini, tetapi setelah mereka survei tidak masuk, malah rugi bukan untung. Tentu pengusaha ini ada hitung untung ruginya,” tuturnya.

Diakui Jus, ojek pengkolan atau offline masih bertahan di Mentok, di tengah semakin banyaknya kendaraan pribadi saat ini. Tapi jumlahnya tidak bertambah bahkan cenderung menurun setiap tahunnya.

Salah satu penyebabnya penjualan kendaraan dipermudah, baik itu roda dua maupun roda empat. Sedangkan jasa online di Mentok, hanya dilakukan hanya untuk jual beli barang dan jasa lainnya.

“Kalau sekarang ini lebih ke barang secara online, untuk motor banyak sekali delivery barang dari tempat penjual ke rumah pembeli di Mentok. Istilahnya COD, karena belanja lebih simpel. Tetapi itu antar warga saja, kalau secara resmi melaui aplikasi atau provider resmi, belum ada,” pungkas Juswardi. (SK)

Sumber: portaldutaradio.com

Tinggalkan Balasan