PANGKALPINANG – Asisten Pemerintahan dan Kesra, Akhmad Subekti, menghadiri launching penyaluran bantuan telur dari PT Charoen Phokpan, di halaman kantor Wali Kota Pangkalpinang, Kamis (10/10/2024).
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Penjabat Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Sugito. Selain itu juga dihadiri oleh Penjabat Ketua TP PKK Provinsi Babel, Dya Perwita dan Penjabat Ketua TP PKK Kota Pangkalpinang, Yuniar Putia Rahma.
Akhmad Subekti mengapresiasi bantuan telur yang diberikan ke 233 anak stunting di Kota Pangkalpinang. Ia mengatakan, sudah banyak upaya yang dilakukan dalam hal penanganan stunting secara hulu ke hilirnya.
“Seperti program merdeka stunting, salah satu agenda prioritas Pj Wali Kota, Budi Utama. Kami sangat menyambut baik adanya bantuan ini,” kata Subekti.
Ia berharap melalui gerakan Makan Telur Antisipasi Risiko Anak Stunting (Mata Ranting), dapat menekan prevalensi stunting hingga nol.
Subekti juga berharap penyaluran bantuan ini dapat diikuti oleh pihak-pihak lain untuk bersama-sama dalam menangani stunting.
“Ini akan menjadi penyemangat pemkot untuk menyelenggarakan kegiatan lain yang masih menjadi PR-PR kita,” tuturnya.
Sementara Sugito dalam sambutannya mengatakan, Mata Ranting merupakan salah satu upaya memberikan penanganan ke anak-anak agar tidak memiliki risiko stunting dan dapat tumbuh sehat.
“Kita sepakat mendorong anak-anak menjadi sumber daya manusia yang mumpuni untuk menyongsong Indonesia Emas di tahun 2045,” kata Sugito.
Ia menyebutkan, apa yang dilakukan hari ini merupakan bagian dari investasi untuk membentuk sumber daya manusia ke depan.
Sugito mengatakan, ada dua hal mendorong pencegahan stunting yakni melalui kegiatan spesifik seperti pemenuhan gizi dengan memberikan makanan bernutrisi dan secara sensitif dengan menjaga lingkungan tetap bersih dan sehat.
Ia mengatakan, stunting bukan hanya disebabkan oleh faktor kesejahteraan ekonomi, melainkan salah satunya karena aspek perilaku yang tidak memahami apa itu stunting.
“Dari beberapa laporan bahwa penyebabnya salah satu karena ketidakpahaman terhadap stunting. Untuk itu saya mengingatkan ke tokoh masyarakat untuk memberi edukasi mengenai hal ini. Termasuk adanya pernikahan dini berisiko dapat menyebabkan anak stunting,” bebernya.
Sugito mengimbau para calon pengantin untuk dapat memahami terkait hal ini untuk mencegah terjadinya stunting pada anak. Ia juga meminta para orang tua menjaga lingkungan dan menjaga pola makan anak agar tumbuh dan berkembang secara optimal.
Bantuan telur yang diberikan yakni sebanyak 7922 butir dibagikan ke kecamatan-kecamatan dengan jumlah 233 anak stunting. Masing-masing anak mendapatkan telur 34 butir.
Bantuan ini diberikan PT Charoen Phokpan untuk kota dan kabupaten-kabupaten yang ada di Bangka Belitung dengan total 56 ribu butir telur. (*)
Sumber: Dinas Kominfo