BANGKA – Kapolres Bangka, AKBP Toni Sarjaka, meluruskan kabar dugaan terjadinya perkelahian antar geng motor yang terjadi di Kampung Batako Sungailiat, Minggu malam kemarin.
AKBP Toni Sarjaka menegaskan, kejadian tersebut bukanlah perkelahian antar geng motor, melainkan perkelahian antara anak-anak atau pemuda yang menggunakan kain sarung.
“Ya, semalam memang ada kejadian. Tetapi perkelahian tersebut belum sempat terjadi dikarenakan laporan dari masyarakat dan kesigapan personel Polsek Sungiliat dan Polres Bangka dalam melakukan pencegahan, sehingga tidak terjadinya perkelahian tersebut,” ungkapnya, Senin (3/3/2025).
Atas kejadian tersebut Polres Bangka telah mengamankan 7 orang anak-anak yang masih remaja di bawah umur, 1 orang di antaranya perempuan.
Namun dari hasil interogasi terhadap 7 orang tersebut, hanya 4 orang yang akan melakukan perang sarung dan 3 orang hanya ikut-ikutan menonton.
Setelah selesai dilakukan pemeriksaan terhadap anak-anak tersebut dilaksanakan deklarasi pembubaran perang sarung di wilayah Kabupaten Bangka.
Deklarasi digelar di lapangan apel Mapolres Bangka itu dipimpin langsung AKBP Toni Sarjaka, dihadiri oleh Wakapolres beserta pejabat utama, para perwira, personel Polres Bangka serta anak-anak remaja yang hendak melakukan perang sarung bersama orang tuanya.
Dalam upacara tersebut 7 orang pemuda melakukan deklarasi pembubaran Perang Sarung, dilanjutkan dengan penandatangan perjanjian tidak mengulangi kegiatan perang sarung.
Selanjutnya dilakukan pemusnahan dengan cara membakar alat-alat yang digunakan seperti kain sarung yang telah dilipat dan diikat menggunakan lakban, serta melakukan sungkeman atau permintaan maaf kepada orang tua.
Lebih lanjut AKBP Toni Sarjaka menuturkan, Polres Bangka secara tegas menyatakan melarang kegiatan perang sarung.
Ia juga mengajak kepada seluruh masyarakat terutama di Kabupaten Bangka ini, untuk bersama-sama memerangi dan mencegah semua kegiatan-kegiatan perang sarung, sehingga tidak ada lagi di lain hari.
“Nanti apabila masih ada di wilayah kabupaten Bangka aktivitas kegiatan perang sarung akan kita tindak dengan tegas, karena ini sangat mengganggu Kamtibmas,” katanya.
Dengan terlaksananya deklarasi pembubaran Perang Sarung ini diharapkan menjadi contoh bagi masyarakat yang lain, sehingga dapat mengeliminir, antisipasi dan mencegah serta jangan sampai menyebar lagi.
“Mudah-mudahan dengan kegiatan ini sebagai contoh bagi masyarakat lainnya, sehingga perang sarung bisa kita eliminir, antisipasi dan cegah serta terhindar atau bisa tidak ada lagi di wilayah Kabupaten Bangka,” demikian AKBP Toni Sarjaka. (*)
Sumber: Humas Polres Bangka
Kapolres Benarkan Ada Kejadian, Tapi Bukan Perkelahian Antar Geng Motor
