BANGKA BARAT — Dermaga Nelayan Desa Tanjung Niur roboh, pada Zenin (25/9) lalu. Akibatnya, satu anak di bawah umur yang menjadi korban peristiwa nahas tersebut meninggal dunia.
kapolres Bangka Barat melalui Kapolsek Tempilang, IPTU Intan Diputra, dari hasil olah tempat kejadian perkara diketahui kejadian bermula ketika FE (13) pergi memancing bersama dua rekannya, CH (11) dan BA (10) sekitar pukul 12.30 WIB, di dermaga nelayan yang sudah mengalami kerusakan.
“Sekira pukul 13.00 WIB arus air mulai berubah, dari kondisi surut mulai berangsur arus pasang dengan disertai angin kencang. Dikarenakan kondisi dermaga yang diketahui memang sudah mengalami kerusakan, secara tiba-tiba arus pasang air laut tersebut membuat salah satu tiang dermaga patah dan roboh,” jelas Intan, Kamis ( 28/9 ).
Nahasnya, saat itu FE sedang berada di sekitar tiang yang rusak. Akibatnya bocah itu terjatuh dan menghantam bagian tiang dermaga lainnya. Setelah itu, FE jatuh ke air laut dan sempat tenggelam, namun tersangkut pada salah satu tiang.
“Kebetulan saat kejadian, ada seorang nelayan atas nama Anton baru pulang dari melaut, melihat anak-anak berlarian dan terlihat kakinya berdarah. Dia tanyakan, mereka menjawab bahwa dermaga roboh dan teman mereka jatuh,” tutur Intan.
Detik selanjutnya Anton pun berupaya mencari FE yang diduga sudah tenggelam. Saat sedang mencari, dia menemukan bocah malang itu yang tenggelam dengan kondisi tertimpa patahan material dermaga.
“Karena saksi tak mampu mengangkat batu patahan dermaga yang menimpa korban, maka dia meminta bantuan warga sekitar dermaga,” imbuhnya.
Setelah berhasil dievakuasi, korban segera dilarikan ke Puskesmas Tempilang untuk mendapatkan pertolongan, dan tiba di sana sekira pukul 14.00 WIB. Saat dilakukan pemeriksaan, FE sudah dalam kondisi meninggal dunia.
“Jadi diduga korban meninggal dunia di perjalanan menuju Puskesmas Tempilang,” tutup Intan. (*)
Sumber: Humas Polres Bangka Barat.