BANGKA BARATHEADLINE

Kata Kades Soal Angkutan Perintis Damri Desa Pusuk Berubah Hanya 1 Trip

×

Kata Kades Soal Angkutan Perintis Damri Desa Pusuk Berubah Hanya 1 Trip

Sebarkan artikel ini
Bus perintis Damri parkir di dekat Dermaga Desa Pusuk, Jumat (25/4/2025) siang.

BANGKA BARAT – Angkutan perintis yang dilaksanakan Perum Damri
merupakan layanan angkutan di beberapa rute pelosok yang berada di wilayah 3 TP (Tertinggal, Terluar, Terpencil dan Perbatasan).

Dioperasikannya angkutan jalan perintis untuk menghubungkan antara daerah 3 TP, disebabkan tidak ada penyelenggaraan layanan transportasi lainnya dan secara aspek bisnis belum atau tidak menguntungkan.

Desa Pusuk, Kecamatan Kelapa, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Bangka Belitung termasuk salah satu desa yang berada di pesisir Teluk Kelabat Dalam, berjarak belasan kilometer dari pusat Kecamatan Kelapa sangat membutuhkan angkutan perintis.

Kepala Desa Pusuk, Hopermen Daus mengatakan, memang angkutan perintis di desanya sudah beroperasi sejak tahun 2023 hingga sekarang, melayani trayek Desa Pusuk – Pangkalpinang.

“Awalnya tahun 2023. Kita mengajukan proposal di jaman Kades yang lama ke Kementerian Perhubungan dan tahun 2023 baru terealisasi. Tujuannya untuk masyarakat membawa hasil panen ke kota,” kata Hopermen Daus di kediamannya, di Desa Pusuk, Jum’at ( 25/4/2025 ).

“Misalnya seperti buah – buahan, duren, cempedak, ikan, dan hasil laut kita bisa kita jual ke kota menggunakan Damri,” sambungnya.

Selain untuk membawa hasil panen dan laut, bus Damri juga mempermudah masyarakat untuk berpergian ke Pangkalpinang, mengingat tidak ada jasa angkutan lain di desa mereka.

Sementara bila ingin menggunakan jasa angkutan bus umum, masyarakat harus ke Kecamatan Kelapa yang jaraknya kurang lebih 12 kilometer dari Desa Pusuk.

Karena itu dengan adanya angkutan Damri, menurut Kades, masyarakat pada awalnya memang merasa sangat terbantu.

Menurut pria yang akrab disapa Hoiri ini, sebelumnya bus Damri di Desa Pusuk melayani 2 trip sejak pagi, yakni pukul 07.00 WIB dan pukul 13.30 WIB pergi pulang (PP). Masyarakat pun bisa pulang pergi tanpa kesulitan.

“Dan pukul 15.30 WIB bus kembali lagi dari Pangkalpinang ke Pusuk,” ujar Hoiri.

Namun di tahun 2025 ini, layanan angkutan berubah, hanya melayani 1 trip saja, pukul 13.30 WIB bus berangkat dari Desa Pusuk ke Pangkalpinang. Esok harinya bus baru kembali ke Desa Pusuk pukul 07.00 WIB.

Padahal masyarakat lebih menginginkan bus perintis Damri beroperasi 2 trip seperti sebelumnya. Dengan demikian masyarakat yang pergi ke Pangkalpinang bisa pulang lagi menggunakan Damri di siang harinya.

Menurut Hoiri, saat beroperasi dengan trip pagi, penumpang relatif lebih ramai, sedangkan trip siang cenderung sepi.

“Sekarang dirubah oleh Kementerian pusat karena mungkin disamakan dengan daerah – daerah lain. Kemarin masyarakat terbantu, tapi kalau sekarang mungkin kurang terbantu,” kata Hoiri.

“Harapannya kami sebagai kepala desa pengennya tripnya pagi seperti yang kemaren. Kontrak layanan perintis di sini rencana kemarin 5 tahun, ini sudah tahun ketiga. Mungkin tinggal 2 tahun lagi. In Syaa Allah kepengennya terus diperpanjang,” tutup dia. (SK)

Sumber: portaldutaradio.com

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!