BANGKA BARATHEADLINE

Kendati Pernah Terjadi Pembunuhan, Pantai Batu Rakit Aman untuk Wisata

217
×

Kendati Pernah Terjadi Pembunuhan, Pantai Batu Rakit Aman untuk Wisata

Sebarkan artikel ini
Anggota BPBD Bangka Barat mengikuti Pelatihan Pendidikan Dasar Tim Reaksi Cepat, di Pantai Batu Rakit, Kecamatan Muntok, Senin ( 27/6 ).

BANGKA BARAT — Pantai Batu Rakit di Kecamatan Muntok dipilih Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) Bangka Barat sebagai lokasi kegiatan Pelatihan Pendidikan Dasar Tim Reaksi Cepat, yang akan berlangsung selama empat hari, dimulai sejak Senin hingga Kamis ( 27-30/6 ).

Kepala BPBD Bangka Barat, Achmad Nursandi mengungkapkan alasan dipilihnya Pantai Batu Rakit sebagai lokasi pelatihan dasar. Menurut dia, kendati belum lama ini pernah terjadi kasus pembunuhan di lokasi tersebut, namun bukan berarti Pantai Batu Rakit tidak aman untuk berwisata.

” Sebenarnya Batu Rakit ini kita salah satunya ingin mempromosikan objek pariwisata Bangka Barat dan kita ingin menyadarkan kepada masyarakat, bahwa Batu Rakit aman walaupun beberapa waktu yang lewat ada kejadian disini, sempat masuk berita juga kejadian kriminal lah. Dan kita bermalam di sini kita menyampaikan pesan bahwa Batu Rakit aman,” kata Sandi saat pembukaan Diksar, di Pantai Batu Rakit, Senin ( 27/6 ) siang.

Pada Diksar yang untuk kali pertama digelar BPBD Bangka Barat ini, kata Sandi, lokasi di Pantai Batu Rakit disetting seperti keadaan sedang dalam bencana, dimana OPD terkait seperti Dinsos, Dinkes serta dinas lainnya juga ikut berpartisipasi hadir di lokasi.

Dikatakannya, anggota BPBD ikut dalam kegiatan ini berjumlah 33 orang. Sedangkan narasumbernya lima orang dari Pos SAR Muntok. Materi yang akan diberikan kepada para peserta adalah dasar – dasar penanggulangan bencana.

” Seperti pertolongan pertama ketika ada korban bencana, upaya pertama apa yang harus dilakukan, kemudian bagaimana cara mengevakuasinya. Kemudian nanti kita juga melakukan simulasi ketika terjadi bencana, baik di darat maupun di laut. Setelah Diksar, para peserta akan mendapatkan sertifikat,” tutur Sandi.

Menurut Sandi, pelatihan dasar ini juga bertujuan untuk merefresh kemampuan anggota BPBD, apalagi sebelumnya kegiatan seperti ini belum pernah dilakukan secara resmi.

Diksar kali ini melibatkan seluruh OPD yang ada, antara lain Diskominfo berikut media, Dinas Sosial yang mendirikan dapur umum, Dinkes serta Basarnas.

” Kita juga ada minta bantuan dari provinsi. Nanti ada satu lagi kita minta kerja sama dengan RAPI ( Radio Antar Penduduk Indonesia ) untuk bagaimana mengaktifkan proses komunikasi ketika terjadi bencana,” jelas Sandi.

Sekretaris Daerah Bangka Barat, Muhammad Soleh yang hadir membuka Diksar mengatakan, dibentuknya BPBD setahun yang lalu dalam rangka upaya peningkatan penanggulangan bencana di Bumi Sejiran Setason.

” Telah banyak yang dilakukan, jadi setiap kali ada bencana mereka hadir di tempat bencana itu dalam rangka memberikan bantuan kepada warga,” ujar Soleh.

Menurut Soleh yang paling dekat yakni saat banjir rob melanda Kampung Tanjung Laut, Kelurahan Tanjung, kehadiran BPBD serta pihak lainnya sangat membantu dan dirasakan manfaatnya.

Dia berharap dengan adanya pelatihan dasar ini, respon time anggota BPBD saat terjadi bencana akan semakin cepat serta sudah memahami cara penanggulangan bencana dengan benar.

” Jadi kalau seandainya ada bencana bergerak cepat karena apa mereka telah melakukan simulasi, kan jadi tahu apa yang akan dilakukan kalau ada bencana. Si A melakukan apa Si B melakukan apa kan sudah jelas,” tutup Soleh. ( SK )