PANGKALPINANG – Menjelang liburan akhir tahun atau liburan Tahun Baru 2023, Badan Keamanan Laut Stasiun Bumi Bangka Belitung, fokus melakukan pemantauan atau monitoring dari radar kondisi di laut di wilayah Babel.
Kepala Bakamla Bangka Belitung, Letkol Leonardi Hilman, mengatakan saat ini cuaca di laut kecepatan angin sampai 77 kilometer per jam, belum lagi ditambah tinggi ombak mencapai tertinggi 2,5 meter.
“Ini sangat berbahaya bagi pengguna laut yang hendak melintas, di sini Bakamla tetap berkoordinasi dengan Basarnas, BPBD, dan instansi dilaut bekerjasama,” kata Leo, Selasa (27/12).
Ia menambahkan, karena keterbatasan sumber daya manusia, pihaknya berkoordinasi dengan instansi terkait, sehingga pihaknya fokus monitoring dari radar, seperti pencarian dan sebagainya.
“Menjelang akhir tahun, sebenarnya fenomena yang berulang tinggal kita bagaimana meminimalisir dampak yang terjadi di sini. Kami di sini Bakamla khususnya berkoordinasi dengan instansi berwenang di laut,” ujarnya.
Ia menjelaskan, kondisi alam di Babel saat ini menjadi perhatian khusus, sehingga pemerintah daerah harus berkonsentrasi agar jangan sampai adanya kecelakaan laut.
“Jangan sampai terulang lagi kapal-kapal yang terkena ombak, entah itu rusak atau sebagainya. Cuaca seperti ini diprediksi sampai Februari, hanya saja puncaknya Desember-Januari,” jelasnya.
Untuk itu, Bakamla Babel terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk mewaspadai cuaca alam saat ini jika ingin melakukan liburan aktivitas di laut.
“Saya selalu sosialisasi itu, saya berusaha mengingat terkait gejala alam jangan sampai timbul sebuah kejadian yang kita tidak diinginkan,” demikian Letkol Leo. (Dika)