BANGKA BARAT – Dalam kegiatan Jumat Curhat Masyarakat, warga di wilayah Mentok mengungkapkan keluhan mereka yang kesulitan mendapatkan bahan bakar minyak bersubsidi, akibat antrian panjang di stasiun pengisian bahan bakar atau SPBU.
Keluhan yang disampaikan masyarakat Mentok, ibu IT mengatakan, situasi ini merugikan banyak pihak dan merintangi akses mereka dalam mendapkan BBM subsidi di SPBU.
“Kami mau ngisi minyak motor banyak pengerit Pak, susah kami di SPBU,” ungkap IT mencurahkan kelurahnnya kepada Kapolres Bangka Barat, Jumat (15/9) lalu.
Menanggapi curhatan masyarakat tersebut, Kapolres Bangka Barat AKBP Ade Zamrah mengatakan, untuk mengatasi permasalahan ini pihaknya berencana untuk mengimplementasikan tindakan yang lebih tertib di SPBU.
Tujuannya untuk merubah budaya yang tidak sehat dan memastikan BBM subsidi mencapai masyarakat yang berhak. Pada hari Senin mendatang, anggota Intelijen dan Serse akan diapelkan di SPBU, sebagai langkah awal dalam usaha ini.
“Kita akan tertibkan pengerit, kita akan tertibkan secara perlahan. Karena ini sudah menjadi budaya yang tidak baik. BBM subsidi ini bukan untuk pengerit, tapi untuk masyarakat. Mulai Senin anggota Intel dan Serse akan kita apelkan di SPBU,” kata dia.
Lanjut Ade, langkah-langkah ini diambil dengan tujuan untuk meningkatkan kenyamanan masyarakat dalam mendapatkan BBM subsidi yang mereka butuhkan, sekaligus mengurangi kerumunan di SPBU yang dapat mengganggu kesehatan dan ketertiban umum.
“Kami berharap dengan pendekatan ini pelayanan di SPBU akan lebih efisien, dan masyarakat dapat dengan mudah mengakses BBM subsidi tanpa hambatan yang tidak perlu,” demikian Ade. (Romlan)
Masyarakat Curhat Sulit Mendapatkan BBM Bersubsidi
