PANGKALPINANG — Wali Kota Pangkalpinang, Dr. H. Maulan Aklil presentasikan lingkungan hidup Kota Beribu Senyuman di hadapan Tim Panel Nirwasita Tantra Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia di Smart Room Center (SRC) Kantor Wali Kota Pangkalpinang, Selasa (6/12/2022).
Sebelum menyampaikan isu-isu strategis yang berkaitan dengan lingkungan hidup, Molen sapaan akrab wali kota menyampaikan, bahwa Pangkalpinang berada di bagian hilir Daerah Aliran Sungai Batu Rusa, dan memiliki 3 sungai besar yakni Rangkui, Selindung dan Pedindang.
“Berdasarkan morfologinya, Kota Pangkalpinang berbentuk cekung dengan pusat kota yang berada di tengah-tengah. Hal ini memungkinkan terjadinya genangan air setiap musim hujan di titik tertentu, atau adanya pengaruh dari pasang surut air laut yang menyebabkan sebagian daerah tergenang air,” paparnya.
Molen melanjutkan, pihaknya senantiasa mewujudkan Pangkalpinang sebagai kota “Senyum” yang merupakan kepanjangan dari Sejahtera, Nyaman, Unggul dan Makmur.
Adapun keterkaitannya dengan SDGs ialah meningkatkan pemanfaatan potensi ekonomi dan penanggulangan kemiskinan, meningkatkan kualitas keamanan ketertiban perlindungan masyarakat dan peningkatan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana.
Selain itu juga meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik menuju tercapainya Good Governance, meningkatkan kualitas pembangunan Sumber Daya Manusia yang berkeadilan, serta meningkatkan kualitas infrastruktur dan pengelolaan lingkungan hidup.
“Dari lima isu lingkungan hidup daerah, terdapat tiga isu prioritas lingkungan hidup tahun 2022 untuk ditindaklanjuti, yakni pengelolaan sampah yang belum optimal, keterbatasan lahan TPA, penurunan kualitas air dan banjir,” ujar Molen.
Pada kesempatan tersebut, orang nomor satu di Kota Beribu Senyuman ini menyampaikan strategi-strategi dari tiga isu prioritas lingkungan hidup di Kota Pangkalpinang.
Pada pengelolaan sampah yang belum optimal misalnya, ia menyebut strategi yang diterapkan adalah Bank Sampah, TPS3R dengan melibatkan masyarakat, pengawasan sampah mobile, tahap penelitian kerja sama dengan PLN, MoU dengan Kaltimex dan Satgas Smile.
Kota Pangkalpinang memiliki beberapa pencapaian nilai indeks kualitas lingkungan hidup, seperti peningkatan indeks kualitas air sampai November 2022 (versi web) sebesar 54,00 dibanding tahun 2021 yakni 47,255. Indeks kualitas udara tahun 2022 sebesar 87,78 yang mengalami peningkatan dari tahun 2021 yakni 86,732.
Indeks tutupan lahan tahun 2022 sama dengan tahun sebelumnya sebesar 42,60. Sedangkan IKLH Kota Pangkalpinang juga mengalami peningkatan di tahun 2022 hingga bulan November yakni 65,184 yang tahun sebelumnya cemar sedang sebesar 62,216. (*)
Sumber: Dinas Kominfo