HEADLINEPEMPROV BABEL

Pemprov Babel Dukung Pendirian Fakultas Kedokteran UBB

90
×

Pemprov Babel Dukung Pendirian Fakultas Kedokteran UBB

Sebarkan artikel ini

PANGKALPINANG — Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terus berupaya untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia termasuk di bidang kedokteran, supaya ke depan layanan kesehatan dapat terpenuhi sesuai harapan.

Upaya tersebut dibuktikan dengan seriusnya Pemprov Babel mendukung untuk didirikannya Fakultas Kedokteran di Universitas Bangka Belitung, yang sudah dicanangkan jauh hari sebelumnya. Keinginan untuk mendirikan Fakultas Kedokteran di UBB disetujui oleh pemerintah pusat, apabila syarat ketentuannya dapat dipenuhi.

Hal ini dikatakan oleh Penjabat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Ridwan Djamaluddin, ketika melakukan diskusi yang bertema “Sumber Daya Kedokteran dan Layanan Kesehatan di Babel,” yang berlangsung di Rumah Dinas Gubernur Babel Jumat (25/11/22 ).

“Diskusi ini kita laksanakan terkait dukungan kita untuk mendirikan Fakultas Kedokteran di UBB, untuk itu kita undang para tenaga medis, rektor UBB, Ketua Majelis Kolegium Kedokteran Indonesia dari UI, dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia di bidang kedokteran dan meningkatkan pelayanan medis,” ungkapnya.

Ridwan merasa bahagia, karena pemerintah pusat menyetujui untuk mendirikan fakultas kedokteran di Bangka Belitung.

“Untuk mendirikan fakultas kedokteran sebatas baru disetujui, dan ini kita dukung, kita jalin kerja sama dengan berbagai pihak untuk mewujudkan keinginan kita tersebut,” katanya.

Dokter (dr) Setio Widi Nugroho dari UI, sebagai ketua Majelis Kolegium Kedokteran Indonesia menuturkan, pihaknya mendukung keinginan Babel memiliki fakultas kedokteran, dalam upaya untuk memenuhi tenaga kesehatan di Babel yang dinilai saat ini masih kurang.

Namun hal semacam ini harus dipikirkan oleh semua pihak ke depannya, jangan sampai setelah tenaga dokter sudah melampaui batas, maka akan terjadi persaingan tidak sehat.

“Hasil presentasi dari calon prodi, Babel kekurangan 970 lebih dokter. Yang perlu dipikirkan setelah kebutuhan dokter sudah terpenuhi, jangan sampai setelah dokternya banyak akan terjadi persaingan tidak sehat, apabila kesejahteraan dokter tidak diperhitungkan. Untuk itu semua pihak harus duduk bersama seperti apa yang kita lakukan ini,” jelasnya.

Terkait RSUP untuk menjadi rumah sakit rujukan, dr. Setio Widi meminta pengelola RSUP segera berbenah diri. Apalagi nantinya setelah Fakultas Kedokteran di UBB sudah terbentuk, rumah sakit tersebut juga akan menjadi rumah sakit pendidikan.

Perwakilan IDI Babel dr. Surya, membenarkan apa yang ditegaskan dr. Setio Widi. Pemprov Babel dan semua pihak untuk memikirkan hal tersebut, karena dokter yang menumpuk tidak dapat menyelesaikan masalah, kalau kesejahteraan dokter tidak terpenuhi.

“Supaya hal yang tidak diinginkan ini tidak terjadi, pemerintah provinsi, kabupaten/kota untuk saling memberikan support,” ujarnya.

Rektor UBB Ibrahim, berterimakasih kepada Penjabat Gubernur, yang sangat totalitas mendukung pendirian Fakultas Kedoteran UBB, dalam upaya memenuhi tenaga kesehatan di Babel.

“Kami bersyukur Bapak Penjabat Gubernur dan pimpinan tenaga kesehatan, yang memberikan komitmennya untuk membantu UBB terkait terbentuk fakultas kedokteran,” tegasnya. (*)


Sumber: Dinas Kominfo