PANGKALPINANG — Munculnya varian B.1.1.529 atau Omicron pertama kali dilaporkan World Health Organization berasal dari Afrika Selatan, pada 24 November 2021 yang lalu. Varian ini dikatakan lebih berbahaya dan cepat menyebar. Hal ini tentu membuat daerah perlu waspada dan perlu langkah cepat untuk mengantisipasi merebaknya varian ini terkhusus di wilayah Kepulauan Bangka Belitung.
Maka itu, Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung langsung menggelar rapat Satgassus dengan dipimpin oleh Wakil Gubernur, Abdul Fatah di Ruang Batu Belimbing, Senin (6/12/2021).
Sebagaimana disampaikannya saat memimpin rapat, Wagub Abdul Fatah mengungkapkan bahwa langkah antisipasi perlu disusun berdasarkan data dan kondisi terkini, terlebih akan adanya peningkatan pergerakan menjelang Natal dan Tahun Baru.
“Untuk itu, masing-masing ketua Satgassus kami minta untuk menyampaikan data, kondisi terkini serta rencana aksi yang akan diambil,” pintanya.
Ketua Satgas Covid-19 sekaligus Ketua Satgassus Isoter, Mikron Antariksa mengatakan varian baru Omicron sudah menyebar ke 39 negara di antaranya negara tetangga yakni Malaysia dan Singapura.
“Malaysia sendiri sudah mengkonfirmasi ada 1 kasus, Singapura 2 kasus dan di India juga 2 kasus. Menindaklanjuti hal tersebut, Pemerintah Pusat menerbitkan Instruksi Menteri dalam Negeri Nomor 62 Tahun 2021 dan SE Nomor 24 Tahun 2021. Dua instruksi tersebut menekankan adanya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level tiga selama masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) untuk mencegah penularan Covid-19,” ungkapnya.
Untuk mengantisipasi gelombang tiga, lokasi-lokasi yang sebelumnya ditetapkan sebagai isoter sejauh ini masih terus diaktifkan.
“Isoter BLK dan Asrama Haji Babel memang saat ini sudah ditutup seiring kasus di Babel semakin melandai. Saat ini kita memiliki 96 lokasi isoter dengan ketersediaan 1.059 tempat tidur, yang saat ini hanya digunakan satu tempat tidur (terkonfirmasi di Bangka Barat). Jadi dari ketersediaan isoter saat ini aman terkendali,” ungkapnya.
Tidak jauh berbeda dengan Satgassus Isoter, Ketua Satgassus Oksigen, Mulyono mengungkapkan bahwa per 5 Desember laporan yang bersumber dari Dinas Kesehatan Babel rata-rata ketersediaan oksigen di rumah sakit saat ini cukup hingga empat hari ke depan.
“Dari informasi empat distributor di Babel mengatakan bahwa hingga saat ini permintaan rumah sakit masih bisa terpenuhi. Supplier juga sudah menambah jumlah tabung, kapasitas storage tank dan di Pulau Belitung sudah ada gudang dan tempat operasional dan sedang membangun pabrik oksigen yang diperkirakan selesai enam bulan ke depan dan saat ini sudah ada stok sebanyak 800 tabung,” ungkapnya.
Sementara itu, Satgassus Vaksinasi, Karo Ops.Polda Babel Pontjo Soediantoko menyampaikan data terkini, dari jumlah warga yang memenuhi syarat untuk divaksin sebanyak 1.137.824 dan sampai bulan November akhir sudah divaksin sebanyak 72,26 persen (dosis I) sedangkan dosis II sudah mencapai 53,43 persen.
“Yang menjadi perhatian khusus yakni sasaran lansia, masyarakat umum/rentan serta usia remaja. Karenanya kami menyisir kelurahan, desa termasuk pulau pesisir untuk dilakukan vaksinasi secara berkelanjutan, serta melakukan evaluasi setiap hari untuk mengetahui capaian tiap desa serta memberikan reward kepada petugas yang bisa membawa desanya mencapai vaksinasi hingga 100 persen,” ungkapnya.
Sementara itu Kepala BKKBN Bangka Belitung, Fazar Supriadi mengatakan, telah melakukan percepatan melalui program vaksinasi dengan pemberdayaan tenaga bidan terutama Praktik Mandiri Bidan.
“Pada pelaksanaan pada 13 September-28 November 2021 di Pangkalpinang, Bangka Selatan dan Belitung Timur telah dibuka 23 gerai PMB dengan sasaran berjumlah 61.000 orang,” tuturnya.
Terkait jumlah vaksin yang sudah diterima, Kepala Dinas Kesehatan Babel, Andri Nurtito mengatakan bahwa sampai 5 Desember 2021, Babel sudah menerima 2.157.000 dosis vaksin.
“Tetapi ada 15.000 dosis Astrazeneca akan expired di akhir bulan ini, sehingga dengan mempertimbangkan laju pelaksanaan vaksinasi serta faktor lainnya maka kami sudah berkomunikasi dengan Kemenkes, akan digunakan oleh Dinkes Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan, Ini sesuai Instruksi Mendagri Nomor 64 Tahun 2021 tanggal 1 Desember 2021 bahwa stok vaksin yang ada di provinsi, kabupaten/kota atau yang berpotensi tidak dapat digunakan lagi, maka melalui dinkes provinsi harus segera melaporkan ke Menteri Kesehatan dan atas izin Kemenkes dapat melakukan pengalihan ke kabupaten/kota lain atau pun mengembalikan vaksin tersebut kepada Kemenkes,” ungkapnya.
“Selain Astrazeneca, ada juga vaksin Pfizer sebanyak 24.000 dosis yang akan berakhir masa pakainya hingga 13 Desember 2021, maka kami kembalikan ke Kemenkes untuk dimanfaatkan di wilayah lain. Sementara ketersediaan vaksin di wilayah Babel masih mencukupi dan aman,” tambahnya.
Sebagai langkah percepatan, dirinya mengusulkan agar vaksinasi lengkap ini bisa digunakan sebagai salah satu syarat untuk menerima bantuan pemerintah, memasuki sarana publik seperti mall, event, serta transportasi umum.
Menanggapi laporan masing-masing Satgassus, Wagub Abdul Fatah meminta agar setiap Satgassus dapat terus memantau kondisi serta saling berkoordinasi dengan pemerintah dan stakeholders terlebih dalam pelaksaanaan antisipasi varian baru serta prediksi gelombang tiga.
“Mudah mudahan kita tetap terjaga terus, bersama kita dukung kebijakan-kebijakan pengetatan utamanya menghadapi libur natal dan tahun baru ini. Apa yang kita sampaikan tadi, utamanya langkah dan strategi tadi dapat segera dilaksanakan,” pungkasnya. (*)
Sumber : Kominfo