PANGKALPINANG – Penjabat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Ridwan Djamaluddin, mengimbau insinyur mengikuti program sertifikasi di tengah ketatnya persaingan.
Hal itu disampaikan Ridwan, saat membuka kegiatan sosialisasi Undang-Undang Keinsinyuran dan Penerbitan Surat Tanda Registrasi Insinyur melalui aplikasi Zoom pada Senin (13/2/2023) malam.
“Kalau kita lihat kulturnya profesional di Bangka Belitung ini, kesan saya kultur industri itu kental sekali. Sehingga menjadi sangat relevan kalau kita mendorong agar para insinyur yang ada di Bangka Belitung ini berkiprah semaksimal mungkin,” ujarnya.
Dirinya juga menjelaskan pentingnya STRI ini, karena jika melihat takaran persaingan global termasuk regional, jangan sampai nanti Indonesia kebanjiran profesional dari luar karena kita tidak mampu menyediakannya baik dalam tatanan nasional maupun dengan tataran wilayah kita di Bangka Belitung.
Apalagi industri yang berkembang di Bangka Belitung adalah industri yang beresiko tinggi, misalnya kita ambil contoh industri pertambangan.
“Saya mengharapkan dengan acara sosialisasi ini kita bisa melanjutkan ke forum-forum yang lebih spesifik yang lebih menarik teman-teman Kita di Bangka Belitung khususnya supaya mereka ikut, sehingga nanti setelah program ini jalan, reputasi insinyur profesional di sini meningkat dan juga dalam dunia kerja kita lebih terlindungi baik kitanya maupun pengguna jasa,” jelasnya.
Ridwan juga mengapresiasi pengusaha muda Belitung, Fajar Kawolu, yang membuat usaha sendiri sebagai Dealer resmi penjualan motor listrik merek smoot tempur di pulau Belitung yang mana menyediakan teknisi tersertifikasi untuk melakukan perbaikan melalui kerja sama dengan BPVP Belitung (BLK Belitung).
“Memang sebuah keputusan besar berani mengambil sikap dan sekarang usahanya juga cukup maju. Semoga sukses di sana anak-anak muda ini berani mengambil sikap mengambil langkah tentunya, salah satu cara supaya perusahaan seperti ini maju mereka juga bisa menjual reputasi perusahaannya bahwa para insinyur kami itu akan menjadi nilai jual sendiri apalagi kalau spesifik konteks Belitung itu kita mau mendorong Belitung terus menjadi destinasi pariwisata global,” tuturnya.
Ketua Persatuan Insinyur Indonesia Wilayah Babel, Prof. Saparudin, mengatakan sekjen baru berdiri di bulan Oktober tahun 2021, jadi tepatnya satu tahun 5 bulan.
“Jadi kami baru berdiri, memiliki 2 cabang di cabang Kota Pangkalpinang dan cabang Kabupaten Belitung. Anggotanya juga masih belum begitu banyak di Bangka Belitung ini. Yang terdaftar di PII banyak, tapi memang ada teman-teman yang juga memang terdaftar di luar kemudian juga beraktivitas sebagian dan ada juga di Bangka Belitung tapi memang tidak memperpanjang keanggotaannya. Nah, itu juga menjadi tantangan-tantangan bagi kami,” terangnya.
Melalui sosialisasi pada malam hari ini dirinya berharap, agar ke depan di Bangka Belitung tentu akan semakin banyak teman-teman yang insinyur yang menyadari pentingnya adanya STRI ini, karena dengan adanya undang-undang nomor 11 tahun 2014 memberikan peraturan landasan hukum yang kuat untuk menyelenggarakan praktek-praktek keinsinyuran di Bangka Belitung ini.
“Memang para insinyur masih banyak didatangkan dari luar, khususnya misalnya konsultan-konsultan untuk konstruksi, konsultan lingkungan itu masih banyak didatangkan dari Jakarta. Karena memang di Bangka Belitung sendiri, universitas yang menyelenggarakan program studi insinyur itu program studi yang di bidang teknik itu masih sangat minim kita hanya ada satu Universitas Bangka Belitung yang menyelenggarakan,” jelas Saparudin. (*)
Sumber: Dinas Kominfo