BANGKA — Memperingati hari Tuberkolosis sedunia, yang jatuh pada 24 Maret lalu. Puskesmas Belinyu melakukan sosialisasi program Kelsan Sedulang.
Kelsan Sedulang merupakan kegiatan dari kunjungi periksa TBC dan melayani pasien dengan sepenuh hati nurani.
Wahyu Kurniawan, selaku pengelola program tersebut mengatakan, kegiatan itu meraka lakukan sebagai rangkaian peringatan hari TB sedunia. Selain itu, kata Wahyu, kegiatan sosialisasi itu sebagai wujud promosi kesehatan baru kepada masyarakat.
” Dalam rangka peringatan hari Tbc sedunia pada 24 Maret 2022. Puskesmas Belinyu, melaksanakan rangkaian kegiatan peringatan, di Kecamatan Belinyu. Sosialisai kegiatan dalam bentuk. Sebuah promosi kesehatan baru, dipertemuan Lintas Sektoral atau Linsek, melalui musyawarah masyarakat Desa atau MMD,” kata Wahyu, Kamis (31/03) siang, di Puskesmas Belinyu.
Sebagai contoh kegiatannya, kata Wahyu, mereka melakukan screening mobile TB, di wilayah Kecamatan Belinyu, yang dilakukan oleh petugas yang handal dan didukung oleh Dinkes Bangka dan Konsorsium pena bulu Dinkes Provinsi.
Dilanjutkan Wahyu, sampai dengan 31 Maret ini, sudah ratusan orang dalam kategori pasien suspect diperiksa.
Pada tahun 2021 lalu, Wahyu mengatakan, 13 orang dinyatakan positif TBC, namun sebagian besar diantara mereka dinyatakan sembuh, setelah melakukan rawat jalan di Puskesmas Belinyu.
” Sampai dengan 31 Maret 2022, tim P2TB, sudah memeriksa 205 orang suspect dari target 150 pencapaian persentase 136 persen. Triwulan 1,” ungkapnya.
” Tahun 2021 kemarin, tercatat 13 orang warga Kecamatan Belinyu, dinyatakan positif dan mereka melakukan pengobatan rutin di puskesmas Belinyu. Triwulan 1 tahun 2022, sudah tercatat 3 orang pasien positif TBC dari desa Gunung Pelawan,” kata dia.
Saat ini, stok obat TBC di Puskesmas di Kecamatan Belinyu bisa dinyatakan lengkap, dari mulai untuk anak, dewasa hingga pasien kategori TBMDR atau pasien yang sudah dinyatakan parah.
Untuk pasien kategori TBMDR, Wahyu menyebutkan, pemerintah memberikan bantuan berupa anggaran transportasi dan makanan.
” Pasien yang menderita TBMDR, ada 2 orang di Kecamatan Belinyu masih dalam tahap pengobatan. Dibantu dana transport dan makanan tambahan dari Dinkes Provinsi Babel,” imbuhnya. (Randhu)