BELITUNG – Kehadiran pemerintah secara langsung di tengah-tengah masyarakat guna memahami kebutuhan, dan aspirasi mereka memang selalu dinantikan.
Penting bagi pemerintah untuk memastikan kehadirannya di tengah masyarakat adalah transparan, responsif, dan berkelanjutan.
Hal ini akan membantu memperkuat hubungan antara pemerintah dan masyarakat, serta memastikan kebijakan, dan program yang dijalankan benar-benar mencerminkan kebutuhan, dan aspirasi masyarakat.
Hal itu dibuktikan dengan pernyataan Ketua Lembaga Adat Kabupaten Belitung, Abdul Hadi Adjin, pada saat acara sarasehan Penjabat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung bersama tokoh adat, tokoh agama, tokoh masyarakat, Senin (29/5/23) lalu.
Abdul Hadi Adjin yang mewakili tokoh masyarakat saat hadir di Wisma Bougenville Belitung, mengucapkan terimakasih dan apresiasinya kepada Suganda yang baru dua bulan menjabat, tetapi telah berkunjung sebanyak 5 kali di Negeri Laskar Pelangi itu.
Hal itu bagi dirinya dan tokoh masyarakat Belitung adalah menjadi hal yang luar biasa.
Keberadaan Kantor Gubernur Babel di Pulau Belitung pun bukan sekadar kantor perwakilan, karena Pulau Belitung adalah satu kesatuan utuh.
Itu juga memang sangat dinantikan oleh masyarakat, sehingga pelayanan publik, khususnya bagi masyarakat Belitung dan Belitung Timur akan menjadi lebih mudah dan murah.
“Pemerintah harus rela mengeluarkan biaya lebih, ketimbang masyarakat yang harus menanggung untuk mengeluarkan biaya lebih secara pribadi, dalam kepengurusan segala administrasi untuk menuju ke Pulau Bangka,” ungkapnya.
Untuk mengakomodir itu semua, maka munculah Program Gubernur Langsung Eksekusi Kerja Bersama Membangun Bangka Belitung yang disingkat Gule Kabung, yang digagas Suganda, dan itu sudah sangat tepat.
Dalam program ini, Suganda didampingi beberapa para Kepala Perangkat Daerah terkait, disesuaikan dengan lokus dan tujuan kunjungan.
Bersama Forkopimda, Suganda menginap di desa atau kelurahan yang ada di kabupaten/kota, untuk mendengar langsung aspirasi masyarakat, dan sekaligus langsung menjawab solusi apa saja sebagai tindak lanjut dari aspirasi masyarakat tersebut.
“Pertemuan ini bisa dalam bentuk forum, dialog interaktif, atau pertemuan terbuka, di mana masyarakat dapat mengajukan pertanyaan, menyampaikan masalah, dan memberikan masukan langsung kepada pemerintah,” kata Suganda.
Tak hanya itu, program “Gule Kabung” yang dikoordinasikan dengan program pemerintah kabupaten / kota setempat juga menunjukkan sinergitas, dan harmonisasi yang saling menguatkan.
Program ini tentu saja bukan hanya untuk masyarakat Pulau Belitung saja, tetapi di seluruh kabupaten / kota yang ada.
“Organisasi kemasyarakatan atau siapapun bisa ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini. Semua terbuka bagi siapa saja yang menginginkan kemajuan pembangunan Negeri Serumpun Sebalai ini,” imbuhnya.
Saat ini, memang sudah memasuki era digitalisasi, sehingga kegiatan apa pun bisa dilakukan secara virtual memanfaatkan kemajuan teknologi informasi.
Tetapi, bagi sebagian masyarakat, kehadiran secara langsung sosok pemimpinnya akan memberikan sebuah perhatian khusus bagi masyarakat.
Hal itu sudah dibuktikan beberapa hari setelah dilaunching dan dilaksanakannya Program Gule Kabung, terlihat masyarakat sangat menantinya dengan antusias. (*)
Sumber: Dinas Kominfo