PANGKALPINANG – Penjabat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Ridwan Djamaluddin, melakukan taping Dialog 21 Bersama TVRI dalam rangka Peringatan Kemerdekaan ke-77 RI Tahun 2022, bertempat di Rumah Dinas Gubernur, Jumat (12/8/2022).
Acara yang akan tayang pada 17 Agustus ini mengangkat tema “Dari Babel untuk Indonesia Pulih dan Bangkit Lebih Cepat”. Acara ini dipandu oleh host TVRI kepulauan Bangka Belitung, Dick Revolino.
Dikatakan Ridwan, usia 77 tahun bukanlah usia yang muda, banyak hal yang tidak mudah dalam perjalanannya.
“Mari mengisi kemerdekaan negara ini dengan hal-hal positif yang semakin menyejahterakan, visioner, dan sesuai dengan isu global. Di Babel yang menurut saya menarik dengan terobosan. Kalau dulu kebiasaan masyarakat sini menambang, sekarang bisa dengan mengolahnya, yakni hilirisasi pertambangan. Yang penting kita harus menyiapkan generasi muda, agar mengisi kemerdekaan dengan hal-hal yang lebih bermanfaat,” katanya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, menurut para ahli kurang lebih 20 tahun ke depan timah akan habis. Dua pulau besar yang ada yakni pulau Belitung arahnya ke pariwisata dan pulau Bangka arahnya ke industrialisasi. Namun menurutnya, tantangan ke depan akan lebih besar, seperti masalah stunting dan masalah pendidikan.
“Untuk itu, kita harus membangun Babel dengan membangun Sumber Daya Manusianya. Saya sudah beberapa kali bertemu dengan kelompok anak muda Bangka Belitung. Selain mengedepankan konsep ekonomi, kita juga harus mengembangkan SDM kita,” ujarnya.
Terkait dengan tema kemerdekaan ke-77 RI Tahun 2022, Pulih dan Bangkit Lebih Cepat, Ridwan memandang bahwa dalam hal ini kita tidak boleh bertindak biasa-biasa saja.
“Harus melihat lebih cepat, lebih kuat dalam ekspresi, dan tindakan yang tak biasa. Di pemerintahan sendiri, kami bekerja lebih keras dalam meningkatkan pelayanan publik. Dan dalam ekonomi misalnya, kita memudahkan perizinan, memudahkan masyarakat mendapatkan informasi, menggunakan kemajuan teknologi sehingga dari manual bisa menjadi online,” jelasnya.
Untuk pemulihan lebih cepat, ia mengatakan tak bisa bertindak sendiri, mengingat kondisi Bangka Belitung yang merupakan provinsi kepulauan, sehingga harus bekerja sama dengan daerah sekitar seperti daerah-daerah yang ada di Sumatera, Jawa dan lainnya.
Terkait hal konkret yang melibatkan masyarakat, Ridwan mengatakan untuk saat ini meskipun jumlah penerbangan ke Babel sedikit, namun jumlah kunjungan sudah mulai membaik. Ditambah adanya upaya seperti dilaksanakannya even tertentu yang diselenggarakan seperti, G20 pada bulan September mendatang.
“Kita memanfaatkan momen kedatangan orang dari luar negeri ke Belitung. Kami membuka promosi, dimana kelebihan kuliner kita yang enak walaupun promosi belum masif. Kekuatan budaya, investasi, serta kohesi sosial yang mendukung terciptanya keamanan di Babel,” terangnya.
Mengingat sebentar lagi kontestasi pemilu akan digelar di Babel, untuk menjaga persatuan dan kesatuan, Ridwan menerangkan masyarakat perlu bijak dalam menggunakan media sosial. Ia mengajak masyarakat untuk mampu mengendalikan diri dalam menyampaikan isu-isu melalui media sosialnya.
“Kalimat positif jauh lebih bermakna, jangan sampai teknologi yang harusnya membawa kebaikan, justru malah sebaliknya. Meskipun banyak pendatang di Kep. Babel, kita juga hendaknya tak membeda-bedakan. Kalau saya, menilai orang dari apa yang dia lakukan, bukan siapa dia, namun seberapa besar dia membawa kebaikan dan ini untuk menjaga kohesi sosial kita,” pungkasnya. (*)
Sumber: Dinas Kominfo