PANGKALPINANG – Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyambut baik terselenggaranya Rapat Koordinasi Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah Bangka Belitung Semester I Tahun 2023.
Hal ini seperti diungkapkan Penjabat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, melalui Pelaksana Harian Sekretaris Daerah, Sunardi. Dia mengatakan, melalui forum Rakor TPAKD dapat meningkatkan percepatan akses keuangan daerah dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi, serta mewujudkan masyarakat yang lebih sejahtera.
“Dibentuk melalui SK Gubernur, TPAKD Babel diharapkan dapat berkontribusi pada pertumbuhan perekonomian serta menciptakan kondisi sosial dan ekonomi sosial yang lebih baik bagi masyarakat,” ungkap Sunardi dalam sambutannya di Swiss Belhotel Pangkalpinang, Senin (17/7/2023).
Dalam program kerjanya, Sunardi juga berharap agar TPAKD Babel dapat mengangkat atau mengembangkan potensi ekonomi daerah, serta mampu mendukung program kerja pemerintah daerah.
“TPAKD Babel memegang peran vital dalam menjembatani aliansi strategis antara kementerian, lembaga perangkat daerah, lembaga jasa keuangan, dan pemangku kepentingan lainnya dalam rangka perluasan akses keuangan daerah,” terangnya.
Dijelaskannya, program kerja TPAKD Babel dititikberatkan pada pengembangan sektor pertanian, kemaritiman, ketahanan pangan, UKM/IKM, serta pariwisata dan ekonomi kreatif yang disesuaikan dengan potensi unggulan masing-masing daerah.
Berbagai produk atau layanan jasa keuangan yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung program kerja TPAKD diantaranya, implementasi generik model kredit/pembiayaan melawan rentenir, kredit pembiayaan sektor pertanian, optimalisasi penyaluran KUR dan pembiayaan Ultra Mikro, asuransi pertanian/peternakan/nelayan, business matching, inisiasi penerbitan obligasi daerah, program satu rekening satu pelajar, layanan keuangan tanpa kantor, Digitalisasi Keuangan Daerah, dan Desa Inklusi Keuangan.
“Memperluas akses keuangan di Bangka Belitung tidak dapat dilakukan sendiri. Peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui inklusi keuangan hanya dapat dicapai dengan sinergi antara seluruh pemangku kepentingan, baik itu pemerintah daerah, OJK Bank Indonesia, maupun industri jasa keuangan,” tambahnya.
Oleh sebab itu, dalam kesempatan ini dirinya mencoba merangkul semua pihak agar berpartisipasi aktif dalam mengawal momentum untuk meningkatkan komitmen dan kepedulian seluruh pemangku kepentingan, dalam menyediakan akses keuangan seluas-luasnya bagi seluruh lapisan masyarakat, mendorong pengembangan potensi unggulan di daerah, serta menciptakan sistem keuangan inklusif di Indonesia. (*)
Sumber: Dinas Kominfo