BANGKA – Warga dusun Mengkubung, Kecamatan Belinyu, menerima uang kompensasi sebesar Rp. 144,5 Juta dari hasil penambangan di perairan Teluk Kelabat Dalam, Selasa (12/12) siang.
Penyerahan kompensasi itu diterima langsung oleh perwakilan warga Dusun Mengkubung dan Padang Labu di kediaman Mit di Dusun Mengkubung.
Kompensasi itu diberikan dari tiga kelompok yang bekerja menambang timah di perairan Batu Itam. Antara lain rombongan Ismail yang memberikan kompensasi sebesar Rp. 125 Juta, yang disalurkan kepada 3 penerima yaitu Rp. 75 Juta kepada warga Dusun Mengkubung, Rp. 25 Juta kepada warga Dusun Pudak, serta Rp. 25 Juta diberikan kepada warga yang berprofesi sebagai nelayan yang kerap mencari ikan di perairan Teluk Kelabat Dalam.
Sementara dua kelompok lainnya yaitu kelompok Putik sebesar Rp. 7 Juta, dan kelompok penambang Berok sebesar Rp. 12,5 Juta disalurkan secara bersamaan. Total uang kompensasi yang diserahkan kepada warga Mengkubung dan sekitarnya sebesar Rp. 144,5 Juta.
Meski saat ini dikabarkan, sejumlah massa yang mengatasnamakan nelayan melakukan aksi demo guna menolak kegiatan penambangan di perairan Batu Hitam, ketiga kubu yang menambang di perairan itu tetap menyalurkan hak untuk para warga.
Bujang, salah satu perwakilan warga Dusun Mengkubung yang menerima uang kompensasi itu mengatakan, hampir seluruh warga Dusun Mengkubung dan RT Padang Labu sudah menerima uang kompensasi sebanyak 3 kali.
” Allhamdulillah, sudah 3 kali kompensasi dari Agus. Kalau jumlah yang menerima untuk warga Mengkubung ada 60 lebih KK, Padang Labu ada 70-an KK. Ya, terimakasih banyak lah kepada rekan-rekan penambang yang sudah memperhatikan hak warga,” kata Bujang.
Uang yang diterima ini, lanjut Bujang, akan diserahkan langsung kepada warga. Untuk besarannya bervariatif, tergantung dari hasil jumlah kompensasi yang didapatkan. Ada juga kata Bujang satu KK mendapatkan Rp. 450 Ribu, yang biasanya disalurkan setiap sepekan.
Dilanjutkan Bujang, hampir seluruh masyarakat Dusun Mengkubung dan sekitarnya berkecimpung di dunia penambangan laut.
” Banyak warga Mengkubung yang ikut berkecimpung di tambang. Ada yang jaga malam, panitia dan kerja TI, termasuk yang punya ponton,” kata dia.
Disinggung masalah aksi demo penolakan tambang, Bujang Cs mengaku mendapatkan informasi itu. Namun kata dia, pihaknya tidak mengikuti aksi itu lantaran tidak diajak.
” Ada dapat kabar demo, nggak ada diajak lah. Kalau yang ikut dari sini nggak berapa orang lah, 10 orang ada lah kayaknya,” bebernya.
Sementara Endang, perwakilan dari pihak nelayan mengaku ada belasan orang dari nelayan Dusun Pudak dan Bukit Tulang yang menerima uang kompensasi dari hasil penambangan di Batu Itam.
” Belasan orang nelayan yang dapat kontribusi dari tambang, dari Dusun Pudak dan Bukit tulang. Kalau yang lainnya ada yang dari Pusuk Bangka Barat lebih dari 30 orang,” kata Endang.
Terkait aksi penolakan tambang itu, Endang tak menampik mengatahui hal itu. Namun kata dia, rombongannya enggan mengikuti aksi itu.
” Kami tahu, ada aksi penolakan, tapi nggak diundang. Tidak mau ikut kami masalah penolakan itu,” ujarnya.
Sejumlah warga yang melihat penyerahan kompensasi itu pun nampak terlihat senang. Mereka mengucapkan terimakasih atas hal itu.
Sementara Putik, salah satu perwakilan pihak penambang mengatakan, kompensasi yang mereka salurkan itu memang hak untuk warga.
Meski hanya semampunya lantaran hasil timah yang minim dan tidak merata, mereka tetap menyalurkan hak para warga setempat.
” Kami sadar bekerja di tempat orang. Kami mewakili penambang, karena binaan kami ada masuk Mengkubung. Jadi kami pikir dari pada suasana nggak kondusif, jadi kami masuk. Jadi hanya bisa menyerahkan semampu kami, kami serahkan hak masyarakat. Sesuai dengan hasil ada lah hasil untuk warga sini,” kata Putik. (Edho)
Sumber: kabarbuletin.com