PANGKALPINANG – Penjabat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Ridwan Djamaluddin, menyampaikan 4 hal untuk diimplementasikan bersama-sama.
Ia yang juga merupakan Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara, menyampaikan 4 hal itu setelah diskusi dalam Webinar Hilirisasi Minerba dengan tema “Industrialisasi Mineral Menuju Indonesia Emas” dalam rangka Memperingati Hari Jari Pertambangan, yang bertempat di Hotel Novotel Bangka, Kamis (15/9/2022).
“Ada beberapa hal yang ingin saya sampaikan, yang sekiranya nanti secara bersama-sama dapat kita lakukan setelah webinar ini. Yang pertama, industri pertambangan bukan lagi hanya urusan anak geologi pertambangan. Jadi, juga urusan anak teknik kimia, mesin, elektro, sipil dan lainnya,” ungkap Ridwan.
Hal ini menekankan bahwa semua pihak perlu terlibat dalam industri pertambangan. Jadi, bukan hanya sekedar ‘gali-jual’ saja, tetapi sudah memasuki fase pengolahannya.
“Yang kedua, kebijakan pemerintah khususnya, yang disampaikan presiden. Bagaimana satu aspek dapat kita lihat nilai tambahnya, juga melihat sisi lain investasinya. Mau menggunakan uang siapa di awal, jadi ini nanti menjadi poin penting untuk didiskusikan,” imbuhnya.
Ketiga, Ridwan menyebutkan aspek teknologi dibutuhkan dalam hal ini, terutama para pakar profesi dari Indonesia, sehingga menurunkan ketergantungan dengan teknologi yang diimpor dari luar.
“Selanjutnya adalah tahap operasional, seperti Freeport misalnya yang panjang prosesnya. Dari pembangunan smelter, lokasi membangunnya, penetrasi pasarnya, itu pengalaman penting,” bebernya.
Untuk di Bangka Belitung yang kaya akan timah, lanjutnya, PT Timah sedang membangun smelter baru yang sebentar lagi rampung. Smelter yang dibangun ini diharapkan tidak hanya memberikan kemajuan dalam hal dunia bisnis saja, tetapi juga memberikan multiplier effect yang lain, yaitu membuka lapangan pekerjaan.
Hal inilah yang menjadi alasan webinar ini diadakan di Bangka. Karena melihat industri timah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang sebagian besar masyarakat dan struktur sosial ekonominya bergantung pada tambang timah tersebut. Sehingga, jika tidak dipersiapkan dengan baik, apabila ada goncangan pada industri ini, maka akan berdampak tidak baik untuk Bangka Belitung.
Sejalan dengan harapan Ridwan terhadap pertambangan, khususnya pertambangan timah, webinar yang diikuti oleh 354 orang secara offline maupun via zoom meeting ini, membahas 5 topik menarik lain, di antaranya:
1. Kebijakan Sektor Minerba dalam Mendukung Industri Nasional (Tri Winarno, Direktur Pembinaan Program Minerba).
2. Kesiapan Bahan Baku Mineral Logam untuk Mendukung Industri Baterai Nasional (Agus Tjahajana W, Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Industri Sektor ESDM).
3. Peluang dan Tantangan Industri Pertambangan (Nicolas D. Kanter, Direktur Utama PT Antam Tbk).
4. Penyiapan SDM Unggul dalam Mengembangkan Industri Pertambangan Nasional (Wiku Padmonobo, Ketua Divisi Metalurgi dan Pengolahan Bahan Tambang PERHAPI).
5. Kesiapan Industri Pertambangan Mendukung Industri Nasional (Rachmat Makkasau, Ketua Indonesian Mining Association). (*)
Sumber: Dinas Kominfo