BANGKA SELATAN – Anggota DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Rina Tarol bersama Musani, melakukan kunjungan reses di Desa Sidoharjo, Kecamatan Air Gegas, Senin (19/5/2025).
Kehadiran kedua lesgislator tersebut untuk menyerap aspirasi sekaligus memahami kebutuhan dan persoalan yang dihadapi masyarakat desa.
Dalam dialog yang berlangsung hangat, warga menyampaikan berbagai keluhan dan harapan.
Di antaranya terkait permintaan bantuan bibit sapi ternak, bibit sawit, perbaikan infrastruktur jalan, hingga keluhan atas dugaan peredaran pupuk palsu non-subsidi di kalangan petani.
Menanggapi permintaan bantuan bibit sapi ternak, Rina Tarol meminta agar masyarakat segera membentuk dan mengajukan proposal melalui kelompok tani ternak agar dapat diproses sesuai mekanisme yang berlaku.
Ia juga mengingatkan pentingnya ketepatan sasaran dalam penyaluran bantuan pemerintah.
“Bantuan harus tepat sasaran. Jangan sampai jatuh ke tangan yang salah. Kami siap bantu perjuangkan, asalkan pengajuan dilakukan melalui kelompok resmi,” ujar Rina.
Rina juga mendorong masyarakat untuk mempertimbangkan budidaya kopi sebagai alternatif yang lebih menguntungkan secara ekonomi sekaligus ramah lingkungan dibandingkan sawit.
“Kopi jauh lebih menguntungkan. Sekilo kopi bisa di atas Rp50 ribu dan pupuknya tidak banyak. Tahun depan, ini akan kami bicarakan dengan Gubernur agar ada perhatian serius terhadap budidaya kopi dan kakao,” tambahnya.
Soal permintaan bibit sawit, Rina menyampaikan bahwa hal tersebut merupakan kewenangan provinsi dan tetap akan menjadi perhatian pihaknya.
Namun, dia menekankan pentingnya membudidayakan sawit secara terarah agar tidak merusak lingkungan.
Sementara itu, mengenai laporan dugaan beredarnya pupuk palsu, Rina menegaskan bahwa ia dan Musani akan menindaklanjutinya ke pihak yang berwenang.
Hal senada juga diutarakan Musani, dirinya mendukung usulan masyarakat terkait bantuan bibit sapi.
Ia menegaskan bahwa pengajuan harus dilakukan secara kolektif melalui kelompok tani agar dapat diakomodasi.
“Tahun ini sudah ada tujuh kelompok tani yang mengajukan sejak tahun lalu. Jadi kalau bapak/ibu ingin mengajukan bibit sapi, segera bentuk kelompok tani dan ajukan proposal ke dinas atau Komisi II DPRD,” jelas Musani. (*)
Sumber: Publikasi Setwan
Rina Tarol dan Musani Serap Aspirasi Petani, Dorong Budidaya Kopi
