HEADLINEPOST DPRD

Rio Soroti Fenomena Wisuda Sekolah

297
×

Rio Soroti Fenomena Wisuda Sekolah

Sebarkan artikel ini
Rio Setiady

PANGKALPINANG – Acara perpisahan bagi para siswa-siswi yang telah menamatkan pendidikan, kini berubah nama menjadi wisuda.

Selama ini wisuda di dunia pendidikan hanya untuk mahasiswa atau mahasiswi yang sudah menyelesaikan studinya di perguruan tinggi.

Trend wisuda dari mulai TK, SD, SMP hingga SMA saat ini marak dilaksanakan, hampir di setiap sekolah-sekolah yang ada di Pangkalpinang.

Menanggapi hal itu, anggota DPRD Kota Pangkalpinang, Rio Setiady menuturkan, wisuda ketika lulus dari TK, SD hingga SMA memang tidak wajib, sifatnya hanya selebrasi dan memberikan kesan kepada anak-anak yang baru lulus sekolah.

“Biasanya jarang ada siswa atau wali murid yang menolak untuk mengikuti acara ini, karena tidak enak dengan teman yang lain. Sehingga mereka memaksakan diri untuk ikut bagaimana pun kesulitan membayar iuran perpisahan, termasuk wisuda,” ungkap Rio Setiady, Rabu (21/6/2023).

Rio menambahkan, saat ini pihaknya melihat sudah ada berapa sekolah yang mulai paham dengan masalah ini, mereka tidak mewajibkan siswa yang tidak mampu untuk membayar, sebagaimana siswa yang lainnya tetapi hanya tinggal mengikuti saja.

“Salah satunya sekolah dasar di Gabek, sudah dilakukan kegiatan perpisahan dan wisuda. Namun bagi siswa tidak mampu, mereka tidak menarik biaya. Bagi siswa yang mampu mereka membayar dengan sesuai kesanggupannya, sehingga tidak membebani wali murid yang terkendala dalam membayar iuran itu,” bebernya.

Kendati demikian, Rio berharap kegiatan fenomena wisuda ini tidak menjadi beban bagi wali murid, apalagi jika membutuhkan anggaran yang cukup besar.

“Harapan kami, jangan sampai ini menjadikan beban bagi wali murid dalam menyekolahkan anaknya, maka pengawasan dari Dinas Pendidikan sangat penting mengingat hal ini merupakan otoritas dari masing-masing sekolah,” tutup Rio. (Dika)