BANGKA BARAT – Menanggapi Surat Edaran yang diterbitkan Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Bangka Barat yang menuai komentar miring dari masyarakat, Rukiman selaku Kepala Dinas menegaskan, SE tersebut hanya bersifat himbauan.
Menurutnya tidak ada kewajiban pihak sekolah untuk meliburkan siswanya pada hari Sabtu ( 4/2 ) untuk mengikuti jalan sehat hari ulang tahun ke-50 PDI-Perjuangan.
“Kalau libur itu nggak ada, kita hanya menghimbau itu untuk melaksanakan jalan sehat. Saya pikir jalan sehat ini sama dengan kita mengimplementasikan kurikulum. Dalam kurikulum itu kan ada mata pelajaran olahraga dan kesehatan,” kata Rukiman saat dikonfirmasi, Jum’at ( 3/1/23 ) malam.
Pihaknya pun kata dia tidak berpikir ada unsur – unsur lain, dan tidak meminta seluruh siswa untuk ikut jalan sehat hari jadi partai politik tersebut. Bila sekolah ada agenda acara penting dan tidak bisa ikut, itu tidak menjadi masalah.
“Itu bisa perwakilan. Jadi tidak diharuskan wajib untuk mengikuti itu. Saya berpikirnya karena ini masih ada kaitan dengan kurikulum. Kita kan jalan sehatnya itu,” ujarnya.
Di samping itu menurut Rukiman, para siswa dan guru juga bagian dari masyarakat umum, mereka berhak untuk mengikuti acara jalan sehat tanpa ada paksaan.
“Kalau nggak ikut juga nggak apa apa , kita kan diminta, jadi meneruskan undangan itu dalam agama juga kalau ada amanah harus kita sampaikan,” ucapnya.
Di lain pihak, Kepala Cabang Dinas Wilayah IV Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, H. Sudarni mengatakan, alasan dirinya menerbitkan Surat Edaran dengan pertimbangan para siswa SLTA pada hari Sabtu tidak belajar, karena mereka masuk sekolah selama lima hari kerja, dari Senin hingga Jumat.
“Kemudian itu itu kegiatan umum, masyarakat pada umumnya, sehingga para pelajar mungkin punya hak untuk mengikuti acara yang seperti itu, karena dia juga kan anggota masyarakat,” ujar Sudarni.
Pertimbangan lainnya, pemerintah pusat telah mencabut aturan PPKM, sehingga masyarakat sudah diperbolehkan mengikuti kegiatan yang bersifat berkumpul dan bertemu langsung.
“Kalau melihat tajuknya itu kan jalan sehat, ya? Barangkali kalau dihubungkan dengan mata pelajaran di setiap sekolah itu kan ada mata pelajaran olahraga dan kita semua tentu pengen sehat,” imbuhnya.
Dalam surat edaran itu menurut dia diksi yang digunakan yaitu “agar”, yang berarti himbauan tanpa paksaan. Dari PDI-P juga surat yang dilayangkan hanya berupa undangan.
“Agar” itu finalnya tergantung pribadi masing – masing. Dari partai cuma undangan saya lampirkan supaya sekolah bisa langsung melihat ada dasarnya bentuk suratnya seperti apa, tergantung kepada kita yang mengolah informasi itu,” terang dia.
Surat yang ia terbitkan juga bersifat biasa, sebab acara jalan sehat ada hubungannya dengan kegiatan sekolah. Sudarni menegaskan selain pertimbangan – pertimbangan tersebut tidak ada maksud lain, apalagi politik.
“Nggak ada politik sama sekali nggak ada pikiran seperti itu. Karena kita kan supaya anak – anak sudah berani untuk keluar karena PPKM sudah dicabut. Itu betul – betul terserah, makanya diksi yang kita pilih “agar “, bukan wajib atau harus. Itu benar – benar biar kita semua sehat,” tutupnya. ( SK )
Sumber: cmnnews.id