PANGKALPINANG – Penjabat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Safrizal Zakaria Ali menghadiri pembukaan kegiatan Latihan Lapangan Penanggulangan Bencana Alam di Lapangan Makorem 045/Gaya, Pangkalpinang, Rabu (6/12).
Latihan lapangan pelatihan penanggulangan bencana alam yang diikuti anggota TNI/Polri dan instansi terkait lainnya, dibuka langsung oleh Inspektur Kodam II/Sriwijaya, Brigjen TNI Heru Setio Paripurnawan.
Safrizal mengatakan, latihan penanggulangan bencana alam ini dimaksudkan untuk menanggulangi semua kejadian bencana secara cepat, tepat, dan akurat.
Mengingat saat ini curah hujan mulai tinggi yang berpotensi meningkatkan frekuensi bencana alam seperti banjir dan longsor yang harus selalu diwaspadai, sehingga dirinya menjelaskan bahwa penanggulangan bencana alam terdiri dari tiga bagian.
“Di antaranya adalah pra bencana, tanggap darurat, dan pasca bencana. Pra-bencana sendiri dipecah menjadi dua bagian, yakni pencegahan dan mitigasi serta kesiapsiagaan,” jelasnya di hadapan peserta Latihan Lapangan Penanggulangan Bencana Alam Cakar Garuda XXIII 2023.
Dalam tahap pra bencana, diutarakannya terdiri dari beberapa aktivitas yang perlu dilakukan dalam meminimalisir resiko, baik itu jiwa maupun materi.
Pertama yakni mengidentifikasi potensi bencana, kemudian menginformasikan kepada masyarakat terhadap seluruh potensi resiko, terakhir menyusun Standard Operating Procedure.
“Lalu kita melatih SOP tersebut seperti yang akan kita lakukan pada latihan hari ini,” ungkapnya.
Sehingga nantinya pada tahapan tanggap darurat, diharapkan apabila para personil telah memiliki kemampuan mitigasi yang baik, akan mampu meminimalisir resiko dari bencana alam itu sendiri, baik itu kerugian jiwa maupun materi.
“Mudah-mudahan latihan lapangan seperti ini, akan memupuk kerja sama antar aparatur yang ada di lapangan, sehingga masyarakat tahu apa yang harus dilakukan saat keadaan tanggap darurat,” harapnya.
Seusai membuka kegiatan, Safrizal juga menyempatkan untuk melakukan pengecekan pasukan dan kendaraan taktis dalam penanggulangan bencana alam. (*)
Sumber: Dinas Kominfo