HEADLINEPEMPROV BABEL

Serahkan Pinjam Pakai Mesin Jahit dan Airbrush

191
×

Serahkan Pinjam Pakai Mesin Jahit dan Airbrush

Sebarkan artikel ini
Foto: Dinas Kominfo

PANGKALPINANG – Pada Pembukaan Pelatihan Kewirausahaan Bidang Keterampilan Usaha Produktif / Pelatihan Menjahit Tahun 2024, Penjabat Ketua TTP PKK Provinsi Babel, Dya Perwita menyerahkan 3 mesin jahit, 1 mesin airbrush beserta aksesorisnya di Lapas Perempuan Kelas III Pangkalpinang, Rabu (25/9/2024).

Alat ini dipinjampakaikan dari Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk Pelatihan Kewirausahaan Bidang Keterampilan Usaha Produktif / Pelatihan Menjahit.

Pelatihan diikuti sebanyak 30 orang warga binaan Lapas Perempuan Kelas III Pangkalpinang yang dilaksanakan tanggal 24 September 2024 s/d 27 September 2024.

“Saya paham, posisi Ibu-Ibu di Lapas ini sedang mengalami masalah, kesulitan. Pelatihan menjahit ini menjadi sebuah proses yang tidak menghilangkan kesulitan itu. Tapi dengan kita menambah skill, mencoba hal-hal baru, bisa membantu Ibu-Ibu untuk menjadi orang yang mandiri. Ibu-Ibu semua mempunyai pilihan untuk hidup,” ungkap Dya.

Pelatihan menjahit ini dilakukan di dalam lapas dengan mengundang narasumber yang memiliki keahlian di bidang menjahit. Peserta pelatihan diajarkan untuk membuat pakaian secara utuh mulai dari membuat pola pakaian, menjahit, membordir hingga kain menjadi layak pakai.

“Perlu diingat, apapun pelatihannya konsisten adalah kunci. Tidak ada usaha yang mulus. Bekal ini hanya seujung kuku. Keberhasilannya bisa diterima, jika Ibu-Ibu terus berusaha. Jalani dengan tegar, yakinkan diri bahwa kita adalah orang hebat kebanggaan keluarga. Terakhir, melangkah ke depan dan jadilah orang yang berhasil,” katanya.

Kepala Lapas Perempuan Pangkalpinang, Meita Eriza, mengucapkan terimakasih atas kepedulian pemerintah dan stakeholder kepada warga binaan lapas. Harapannya pelatihan ini tidak selesai di sini dan dapat diadakan pelatihan lainnya.

“Rata-rata masyarakat bisa terjebak masuk tahanan karena masalah perut. Jika bisa kita bantu, kita asah skill mereka, mereka menjadi mandiri. Begitu keluar mereka sudah siap bekerja. Ekonomi keluarga pun terbantu.

Pada kesempatan yang sama Dya Perwita berkesempatan untuk mengunjungi warga binaan lapas lain yang ada di kamar tahanan. Dirinya menyemangati warga binaan agar tidak putus asa dan semangat melanjutkan hidup serta tidak mengulangi kesalahan yang sama. (*)

Sumber: Dinas Kominfo