BANGKA BARAT – Di tengah ketidakpastian jalannya roda organisasi KONI Bangka Barat akibat adanya kasus hukum yang mengintai, segenap jajaran pengurus yang lain masih berupaya menyelamatkan kegiatan pembinaan olahraga.
Wakil Ketua II Bidang Prestasi KONI Bangka Barat, Bambang Setiabudi, usai rapat dengar pendapat dengan Komisi I DRPD mengatakan, secara organisasi kepengurusan KONI masih eksis.
Tapi diakuinya karena ada persoalan hukum terkait dana hibah membuat sejumlah program KONI tidak berjalan lancar.
“Kami secara organisasi masih eksis, melalui RDP dengan komisi I DPRD Bangka Barat, kita mendapat kepastian upaya yang akan dilakukan, yaitu bakal melakukan Musyawarah Olahraga Kabupaten Luar Biasa (Musorkablub) kita di-support minimal dari sisi pendanaan,” kata Bambang Setiabudi di Kantor DPRD, Selasa (5/8/2025).
Ditegaskan Bambang, Musorkablub secepatnya akan dilaksanakan setelah ada rekomendasi dari KONI Provinsi Bangka Belitung untuk pemilihan ketua KONI Bangka Barat yang baru.
Mandegnya roda organisasi menurut dia juga disebabkan antara jajaran pengurus yang ada dengan Ketua KONI Muhammad Amin sudah tidak lagi saling berkomunikasi sejak lima bulan lalu.
Terakhir saat disampaikan undangan rapat pleno melalui pesan WhatsApp, Muhammad Amin merespons dengan pesan “silahkan dilanjutkan”.
“Karena kita dengan Ketua KONI saat ini, telah lost contact. Terakhir beliau sampaikan silahkan dilanjutkan. Maka kami lanjut pleno,” terang Bambang.
Padahal menurut dia pogram pembinaan atlet telah disusun, tapi menjadi terhambat karena Ketua KONI saat ini tidak aktif lagi.
Pengurus yang lain pun tidak bisa berbuat banyak tanpa tanda tangan dan legalitas ketua umum.
“Sebetulnya secara keseluruhan program pembinaan sudah tersusun dari awal tahun hingga persiapan untuk Porprov 2026. Tetapi karena kondisi ini kita vakum,” jelasnya.
Menyoal kesiapan KONI Bangka Barat menghadapi Porprov 2026, Bambang mengatakan sampai saat ini pelaksanaan event itu belum ada kejelasan dari KONI Provinsi Bangka Belitung.
Padahal seharusnya satu tahun sebelum pelaksanaan sudah dibentuk panitia besar.
“Oleh sebab itu lewat media ini saya sampaikan ke teman anggota bahwa pelaksaan Porprov 2026 belum ada kepastian,” ucap dia.
Bambang menegaskan saat ini pihaknya fokus melaksanakan Musorkablub untuk memilih ketua baru sehingga dapat melanjutkan sejumlah program dan pembinaan atlet.
“Jadi mekanismenya secara AD/ART melegalkan Plt, tugas Plt fokus ke Musorkablub. Apabila nanti sudah terpilih ketua dan kengurusan baru, baru menjalankan program,” tutup dia. (SK)
Sudah 5 Bulan Lost Contact dengan Ketua












