HEADLINEPEMPROV BABEL

Suganda Minta Dirumuskan Beasiswa Untuk Guru PAUD/TK

90
×

Suganda Minta Dirumuskan Beasiswa Untuk Guru PAUD/TK

Sebarkan artikel ini

PANGKALPINANG – Dalam rangka harmonisasi, Bunda dan Pokja Paud menggelar rapat koordinasi di Gedung Mahligai Rumah Dinas Gubernur Babel, Jum’at (12/5/23).

Nampak hadir Kepala Dinas Pendidikan, Ervawi, Bunda Paud Provinsi Babel Maya Suganda Pasaribu, seluruh Bunda Paud Kabupaten/Kota, Bunda Paud Kecamatan dan Himpaudi.

Penjabat Gubernur Babel, Suganda Pandapotan Pasaribu, mengungkapkan kita harus mendorong anak usia dini mendapatkan pendidikan yang baik, terutama di kabupaten.

“Ini kalau kita tidak bareng-bareng, maka anak-anak bisa ketinggalan jauh dengan anak yang di kota. Jadi kita punya tanggung jawab yang sama,” ungkapnya.

Menanggapi permasalahan para Bunda Paud di daerah yang terkendala biaya untuk melanjutkan jenjang pendidikan, Suganda langsung menghubungi Karo Kesra Pemprov Babel, Saimi, dan Anggota DPD RI, Alexander Fransiscus.

Orang nomor satu di Babel itu meminta agar nantinya dirumuskan beasiswa untuk para guru PAUD/TK tersebut.

“Nanti kita sama-sama rumuskan, kriteria dan lain-lainnya. Kita perlu untuk menyekolahkan guru-guru PAUD kita, lalu kita usahakan juga menyejahterahkannya lewat gaji dan insentif yang sesuai. Karena ini semua sangat penting untuk masa depan anak-anak kita,” kata Suganda.

Dirinya menambahkan, jika kompetensi guru-guru PAUD kurang, maka akan berpengaruh dengan anak-anak. Karena kalau tidak mendapatkan pendidikan yang baik, nantinya putus sekolah, pernikahan dini, lalu anaknya jadi stunting, karena kurangnya pengetahuan terkait gizi dan lainnya.

Akhirnya, anak-anak yang nanti akan jadi sumber daya manusia tidak bisa bersaing dengan yang lainnya lalu berakhir pada kondisi miskin, sehingga angka kemiskinan pun akan naik.

Sebelumnya, perwakilan Bunda PAUD dari Kabupaten Bangka buka suara, terkait guru-guru yang perlu untuk melanjutkan pendidikan yang lebih telah lebih dulu dijalankan sebelumnya, guna mendorong tenaga pendidik yang makin berkompeten.

Namun sayangnya, dikarenakan kendala gaji yang didapatkan tidak terlalu besar, ini menjadi kendala sehingga membuat para guru kesulitan biaya untuk melanjutkan pendidikan.

Sama halnya dengan laporan dan keluhan dari perwakilan Bunda Paud Kabupaten Bangka Tengah. Beberapa Paud terdapat anak berkebutuhan khusus, yang seharusnya memang ditangani oleh guru yang pernah belajar untuk pendidikan inklusi.

Untuk itu, pemberian pendidikan inklusi kepada para guru PAUD/TK juga sangat dibutuhkan. (*)


Sumber: Dinas Kominfo