HEADLINEPEMPROV BABEL

Suganda Pantau Kesiapan Pelabuhan Tanjung Pandan

86
×

Suganda Pantau Kesiapan Pelabuhan Tanjung Pandan

Sebarkan artikel ini

BELITUNG – Di hari pertama kunjungannya ke Pulau Belitong, Kamis (6/6/2), Penjabat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Suganda Pandapotan Pasaribu, mengecek kesiapan Pelabuhan Tanjung Pandan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang maupun barang menjelang Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriyah.

Pemantauan kesiapan itu dilakukan Suganda bersama Bupati Belitung, Sahani Saleh, dengan melihat langsung kapal dan dermaga di pelabuhan yang dikelola oleh PT Pelabuhan Indonesia Regional 2 Cabang Tanjung Pandan.

Sebelum melakukan peninjauan pelabuhan secara langsung, Penjabat Gubernur dan Bupati Belitung mendapat penjelasan dari Branch Manager PT Pelabuhan Indonesia Regional 2 Cabang Tanjung Pandan, Alamsyah, yang memaparkan upaya Optimalisasi Pelayanan dan Pengembangan Pelabuhan Tanjung Pandan.

Dalam paparannya, Alamsyah menjelaskan, pelabuhan sebagai kunci dalam rantai logistik. Pelabuhan Tanjung Pandan dengan luas daratan /eksisting, seluas 4,91 Hektar, dan luas perairan, 18.650 Hektar, dilengkapi dengan 8 dermaga beserta sarana dan fasilitasnya.

Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang maupun barang, pihaknya telah membuat skema dan sekenario, agar distribusi yang diangkut melalui kapal tidak terkendala.

Suganda pada kesempatan itu menyampaikan, kesiapan dilaksanakan selain untuk mengantisipasi kenaikan pada arus-mudik Idul Fitri 1444 H, juga antisipasi perubahan cuaca yang saat ini sering tidak menentu.

“Setelah dari pasar kami juga mengunjungi pelabuhan ini untuk melihat secara SOP, apa yang telah dilakukan oleh Pelindo untuk mengantisipasinya, dan sudah bagus” jelasnya.

Meskipun demikian, masih ada perbaikan-perbaikan dalam beberapa hal sehingga distribusi barang menjadi lebih lancar. Juga secara teknis terjadinya pendangkalan, yang menyebabkan kapal tidak bisa masuk secara optimal.

“Kita melihat tadi terjadi pendangkalan, kita mencoba bersama Pelindo nanti bagaimana untuk penyelesaiannya. Karena dengan pendangkalan distribusi menjadi lambat, sehingga barang menjadi mahal dan sebagainya bahkan menyebabkan inflasi. Jadi ini bisa menjadi intervensi untuk menjaga inflasi,” jelasnya. (*)


Sumber; Dinas Kominfo