BANGKA BARATHEADLINE

Sulitnya Bikin Lakse Kuah Yang Pas

268
×

Sulitnya Bikin Lakse Kuah Yang Pas

Sebarkan artikel ini
Pelatihan pembuatan lakse kuah. Foto: SK

BANGKA BARAT – Laksa atau biasa disebut dengan nama lakse oleh masyarakat Kecamatan Mentok, memang sangat digemari.

Kuliner berbentuk mie besar berwarna putih dengan kuah santan dicampur ikan ini kerap dijumpai di warung-warung kopi.

Namun tidak semua orang bisa membuat lakse yang rasanya enak. Terkadang mie yang dihasilkan lembek, karena salah takaran saat membuat adonnan tepungnya.

Karena alasan itu, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bangka Barat, tertarik menggelar pelatihan membuat lakse kuah di Gedung Perpusda, Kamis, 2 Mei 2024.

Kegiatan itu digelar bersamaan dengan launching dan sosialisasi Satu Kartu Terintegrasi (SAKTI) serta pameran naskah kuno di Gedung Perpusda Bangka Barat.

“Pelatihan membuat lakse dilaksanakan serentak dengan acara pameran memang sudah direncanakan biar meriah dan ramai,” jelas Oktarina, Pembina Perpustakaan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Bangka Barat.

“Karena ini kan kuliner khas Mentok yang belum tentu semua orang bisa membuatnya, karena kan agak susah, ribet. Makanya kita adakan acara ini untuk ibu-ibu UMKM dan para pelajar remaja putri,” sambung dia.

Para pelaku UMKM dan para pelajar terlihat antusias mengikuti pelatihan. Sulitnya membuat lakse yang rasanya enak diakui salah seorang peserta.

Masalah yang kerap terjadi mienya lembek, sehingga tidak menarik dan rasanya jadi kurang enak.

Pustakawan Fery Novita, selaku narasumber membenarkan hal itu. Tidak semua orang bisa membuat lakse kuah dengan benar dan hasil yang bagus.

“Kesulitannya bikin mienya mungkin, ya. Kalau bikin kuahnya rata-rata mereka pasti bisa. Kalau mienya takaran bahan dalam adonan tidak pas maka mienya jadi lembek. Kalau pas dia kenyal,” jelas Fery Novita.

Wanita yang juga menerima job pesanan lakse kuah ini mengatakan, bahan-bahan untuk membuat lakse. Yaitu untuk mienya tepung beras dan sagu. Sedangkan untuk kuahnya santan kelapa, bumbu-bumbu basah dan ikan.

“Supaya enak pakai doa dan bismillah. Kuahnya tergantung selera ada yang suka kental ada yang suka encer. Kadang orang ingin ada aroma ikan di kuahnya,” ujar dia.

Pada pelatihan kali ini, ia menyiapkan 2 kilogram tepung beras untuk dibuat menjadi lakse kuah yang lezat.

“Mie dicetak lalu direbus. Dari 2 kilogram tepung dengan ini, dengan cap ukuran biasa dapat hasilnya kira-kira 160-an cap,” terang Fery Novita. (SK)

Sumber: portaldutaradio.com