BANGKA — Kondisi oprit, atau permukaan tanah jembatan, di depan jembatan darurat di Dusun Air Raya, Desa Air Ruay, Kecamatan Pemali, dikabarkan sudah ambles.
Kondisinya saat ini, tanah yang menopang, hanya ditahan dengan beberapa kayu saja.
Jembatan ini, merupakan akses warga setempat sebagai jalur alternatif. Namun warga khawatir akan hal ini, walaupun kondisi jembatan itu tetap kokoh, sebabnya, pondasi jembatan sudah amblas duluan.
Sebelumnya, ditahun 2020 lalu, pemerintah setempat membangun jembatan itu, namun, karena tingginya mobilitas dan diduga intensitas aliran air yang tinggi, membuat tanah di sekitar jembatan amblas.
Kepala Desa Air Ruay, Rozali, saat dikonfirmasi via pesan Whatsappnya, Selasa (12/01) sore, membenarkan hal itu. Menurut Rozali, pihaknya sudah memberikan laporan terkait rusaknya jalan itu ke dinas terkait.
” Iya siap Pak, mengenai ambalas nya fok jembatan DAM 1, pihak kami dari Desa sudah tahu, itupun sudah kami sampaikan ke pihak PU Kabupaten. Persoalan amblasnya Fok jembatan akibat tergerusnya aliran air,” kata Rozali.
Rozali mengatakan, pihaknya hanya bisa menyampaikan saja ke Dinas PUPR, dan berharap pihak Dinas PUPR bisa menyelesaikan permasalahan itu, apalagi, kata Rozali, jembatan itu baru dibangun 2 tahun belakang.
” Saya sebagai kepala desa hanya bisa menyampaikan ke pihak kabupaten. Itupun jembatan baru di bangun th 2020 kemarin. Saya sebagai kepala Desa hanya bisa berharap setelah kami tindaklanjuti pihak PU kabaten agar segera menyelesaikan masalah ini,” kata dia.
Sementara dilain pihak, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Bangka, Ismir Rachmaddinianto , saat dikonfirmasi via pesan Whatsappnya, Selasa sore, membenarkan adanya laporan kerusakan tanah di bibir jembatan itu.
Menurut Ismir, pihaknya sudah melakukan pengecekan sebelum adanya laporan dari Kepala Desa Air Ruay itu.
” Iya, ada, Minggu kemarin mereka melapor. Kalau jembatan itu, dibangun tahun 2020 awal, kalau nggak salah pakai dana darurat sekitar Rp. 208 Juta. Kami sudah turun sebelum Kades melapor,” kata Ismir, Selasa sore.
Kata Ismir, penyebab amblasnya tanah di bibir jembatan itu, karena kerap kali ditabrak oleh kayu yang hanyut karena tidak bisa tertahan oleh tiang pondasi jembatan.
” Penyebabnya, karena banyak dihantam kayu-kayu yang hanyut, nggak bisa tertahan oleh tiang pondasi jembatan. Sehingga, kayu-kayu tersebut, menghantam ke arah bibir atau pinggiran jembatan. Maka itu, bagian bawah tergerus, dan tanah di bagian atas sayap tidak ada penopang, dan mengakibatkan amblas,” jelasnya.
Ismir melanjutkan, usai mendapat laporan, pihaknya langsung melakukan penghitungan ulang, sebabnya, kata Ismir, kondisi kedua sisi tanah jembatan mengalami ambles.
Maka dari itu, Ismir melanjutkan, pihaknya saat ini sedang mengajukan anggaran, berupa anggaran darurat ke Bupati Bangka. Sebabnya, kata Ismir, anggaran untuk penanganan kerusakan itu cukup besar.
” Sudah kami hitung, baru sayap kiri ambles, ternyata sebelah kanan juga amblas, jadi dihitung ulang. Baru mau diajukan ke Bupati, pakai anggaran darurat, karena biaya penanganannya lumayan besar,” kata dia. (Randhu)