PANGKALPINANG – Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat pertumbuhan signifikan dalam transaksi menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard atau QRIS.
Pada bulan Juni 2023, layananan transaksi digital yang dikembangkan bersama oleh industri sistem pembayaran dan Bank Indonesia tersebut mencatatkan transaksi sebesar Rp.38,76 Miliar, atau tumbuh signifikan mencapai 184.905 (YoY), didukung oleh 134.847 merchant dan 134.865 pengguna QRIS. Hal ini menggambarkan tingkat literasi digital masyarakat yang semakin membaik.
Penjabat Gubernur Babel, Suganda Pandapotan Pasaribu, menyambut baik antusiasme masyarakat dalam menggunakan QRIS. Menurutnya, melakukan pembangunan dengan pendekatan smart city dalam dunia yang semakin dinamis saat ini bukan lagi pilihan, melainkan sudah menjadi kebutuhan.
Demikian diungkapkannya saat memberikan sambutan dalam pembukaan Pekan QRIS Nasional 2023, di Aula Tanjung Kelayang, Kantor Perwakilan Bank Indonesia, Senin (14/08/2023).
Penggunaan QRIS di Babel yang didominasi oleh pelaku usaha mikro, menurut Suganda perlu terus didorong. Hal ini agar pelaku usaha mikro dapat semakin terhubung dengan produk dan layanan keuangan serta guna mewujudkan Kep. Babel yang luar biasa dan modern.
“Pemanfaatan teknologi digital ini sangat membantu pemerintah dalam mewujudkan smart city. Pelaku usaha mikro yang mendominasi pertumbuhan signifikan penggunaan QRIS harus kita dorong sehingga dapat semakin terhubung dengan produk dan layanan keuangan untuk mewujudkan Bangka Belitung yang luar biasa dan modern,” ucapnya.
Sejalan dengan hal itu, menurutnya pemanfaatan teknologi juga mendorong sektor lain untuk berkembang, diantaranya pariwisata. Sektor pariwisata yang terkait langsung dengan usaha mikro diharapkan menjadi penyumbang devisa sekaligus tulang punggung perekonomian nasional, termasuk bagi Babel.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, nilai ekonomi sektor pariwisata yang tercermin dari penyediaan akomodasi dan makan minum pada triwulan I-2023 tercatat sebesar Rp. 701 Miliar atau hanya memberikan kontribusi sebesar 3,07 persen terhadap perekonomian Prov. Kep. Babel.
Hal tersebut membuat Suganda menginginkan promosi masif daerah wisata potensial, yang salah satunya melalui pemanfaatan teknologi dan kemudahan transaksi, agar memberikan dampak yang lebih besar terhadap perekonomian daerah.
Dia mengatakan, QRIS ini menjadi salah satu yang akan mendorong terwujudnya smart city. Mudah-mudahan apa yang sudah digagas oleh Bank Indonesia akan mendorong semua sektor yang ada, termasuk sektor pariwisata dan sektor ekonomi lainnya yang ada di Bangka Belitung.
“Memang masih banyak hambatan, termasuk bagaimana kita mengatasi blank spot, namun perlu terus kita upayakan bagaimanapun juga, untuk mewujudkan Bangka Belitung ini menjadi provinsi yang luar biasa dan modern,” kata dia.
Mengakhiri sambutannya, Suganda menyatakan dukungan Pemprov Babel terhadap implementasi QRIS, ia berharap Pekan QRIS Nasional yang diikuti berbagai kegiatan tersebut dapat mendorong terwujudnya smart city di Bumi Serumpun Sebalai. (*)
Sumber: Dinas Kominfo