BANGKA BARAT — Wakil Bupati Bangka Barat, Bong Ming Ming mengatakan, sebagai pelabuhan pengumpan lokal, barang – barang bongkar muat yang bisa ditampung di Pelabuhan Tanjung Ular bisa di atas 1.500 Gross Tonnage ( GT ).
Namun Wabup menilai potensi Pelabuhan Tanjung Ular di Desa Air Putih, Kecamatan Muntok ini cukup menjanjikan bila dilihat dari jarak antara Sumatera Selatan ke Tanjung Ular yang terbilang cukup dekat.
Dia memperkirakan, dengan jarak yang dekat tersebut, pelabuhan yang dikerjakan PT. Sena Sanjaya ini akan menjadi pilihan bagi pelaku usaha di Sumatera Selatan daripada Singapura.
” Kalau kita lihat jarak dari sini ke Singapura Insya Allah, kan kita pasarnya tidak hanya dari Bangka ya, sebenarnya kalau kita melihat dari kawan – kawan dari Sumatera bagian selatan, itu ke depannya daripada mereka menaruh barang – barang mereka stop di Singapura, mendingan mereka berhenti disini,” ujar Bong Ming Ming di Pelabuhan Tanjung Ular, Minggu ( 3/7 ) sore.
Menurut Wabup, bila Pelabuhan Tanjung Ular yang jaraknya cukup dekat menjadi pilihan, tentu biaya yang dikeluarkan tidak terlalu besar dan bisa lebih hemat, bila dibandingkan ke Singapura.
Karena perhitungan itu lah Bong Ming Ming optimis, diantara pelabuhan – pelabuhan yang ada di Bangka Belitung, prospek Pelabuhan Tanjung Ular lebih cerah dan menjanjikan.
” Kalau Belinyu mereka ada pendangkalan karena ada batu yang besar di tengah – tengahnya dan itu biaya pengerukannya pasti lebih besar. Kalau ini dengan kedalaman 30 sampai 80 meter, pas lapisan pasirnya kalau dia mengandung silika, artinya kita punya pelabuhan terdalam di Indonesia,” cetus Wabup.
Menurut Staff Teknik PT. Sena Sanjaya, Andre, sejauh ini di Bangka Belitung maupun Sumatera Selatan, belum ada pelabuhan dengan spesifikasi seperti Pelabuhan Tanjung Ular di Bangka Barat.
” Setahu saya memang belum ada di Bangka Belitung, Sumatera Selatan belum ada,” ujarnya.
Menurut dia, pengerjaan mega proyek dengan nilai kontrak Rp.102 milyar ini sudah mencapai 94 persen dan akan selesai pada Desember 2022 mendatang. Saat ini mereka tinggal menyelesaikan pekerjaan di sisi darat, sedangkan sisi lautnya sudah rampung.
” Untuk pekerjaan selanjutnya untuk di sisi darat seperti kantor, rumah dinas, terus gudang sama saluran – saluran yang ada di sana. Jumlah pekerja kurang lebih 40 orang, kita ada dari Jawa ada juga dari lokal sini, terus ada juga yang dari Jawa Barat,” kata Andre. ( SK )