BANGKA BARATHEADLINEKAMTIBMAS

Warga Minta Tembelok – Keranggan Jangan Ditutup

×

Warga Minta Tembelok – Keranggan Jangan Ditutup

Sebarkan artikel ini
Warga menyampaikan aspirasi kepada Forkopimcam Mentok di Pantai Tembelok, Sabtu (28/9). Foto: Romlan

BANGKA BARAT – Ratusan penambang, panitia dan pedagang berkumpul guna mendengarkan imbauan dari Forum Pimpinan Kecamatan Mentok, Sabtu (28/9). pagi.

Hairil Mading, warga Keranggan mengungkapkan, penambang dan pedagang yang beraktivitas di wilayah itu hanya karena kebutuhan untuk makan.

“Kita ini susah, lihatlah emak-emak di pasar itu! Dagang kue saja nggak laku. Makan apa kita? Maling tidak, kami hanya mau makan, hanya legalitas kita tidak punya. Cuma kita jaga tetap kondusif, tapi kalau ditutup kami nggak mau. Intinya kami ikut aturan hukum, hanya legalitas tidak ada, tapi kita kondusif. Andai kami tidak kondusif, siap kami disanksi,” ungkapnya.

READ  Pariwisata Bangka Barat Harus Dibenahi

Senada dikatakan Indah, warga Mentok Asin. Dia meminta agar tambang di perairan Tembelok – Keranggan jangan ditutup.

“Minta tolong jangan ditutup, kami mau kerja, kami mau makan. Kalau TI ini ditutup kami makan apa?,” kata Indah.

Sementara Ratna Situmorang, warga Keranggan juga menyampaikan keluh kesahnya.
READ  Kata Miyuni Soal Mansah Hengkang Dari NasDem

“Kami menyampaikan keluhan di sini. Kalau TI ini ditutup bapak-bapak jadi pencuri, mamak-mamak jadi bingung. Hidup susah banyak hutang bisa gantung diri. Di sini ada harta karun, kami mau makan. Tolong jangan ditutup,” teriaknya dengan Toa.

Salah satu pemilik ponton, Ibu Turah, mengancam akan mendatangi rumah Kapolsek, Danramil dan Camat Mentok untuk meminta makan.

“Saya kerja di ponton. Misal ditutup, kami semua ke rumah Bapak. ke rumah Bapak Polisi, Pak Tentara, ke rumah Ibu Camat, kami mau makan. Jadi saya minta jangan ditutup Pak, ya? Modalnya besar itu Pak. Pokoknya kalau ditutup, tiap hari saya dan semua warga datang ke rumah Ibu Camat minta makan,” teriaknya.
READ  Sugesti Tanggapi Soal Wacana Mosi Tidak Percaya

“Kita punya warung ayam penyet Mbah Gendut, sepi Pak. Senin sampai Jumat sepi Pak. Jadi saya pindah ke sini, baru naik omzetnya,” imbuh dia.

Emak-emak lainnya, Zainab, sebagai masyarakat Keranggan Atas dan Tembelok meminta agar penambangan di perairan itu tetap dibuka.

“Tolong dibuka lah Pak, jangan ditutup. Selama ini yang jualan kue, yang jualan nasi, jualan apapun warung apapun sepi Pak. Kami merasakan baru di sinilah merasakan enak jualan. Kami harap dibuka Pak, ya? Jangan ditutup, di sinilah mata pencaharian kita,” kata dia.
READ  Bangka Tengah Daftarkan Murok Jerami Jadi Kekayaan Intelektual Komunal

Menanggapi keinginan dan keluh kesah yang disampaikan oleh para penambang, panitia dan pedagang, Kapolsek Mentok IPTU Rusdi menyatakan akan menyampaikan aspirasi warga kepada pimpinan masing-masing.

“Utamanya yang terpenting untuk menjaga kondusifitas di lingkungan ini, jangan ada sengol-senggolan, sama-samalah menjaga. Terkait legalitas itu bukan kewenangan kami di tingkat Forkopimcam, setidaknya kami akan menyampaikan aspirasi dari bapak ibu semua,” kata dia. (Romlan)

Tinggalkan Balasan