PANGKALPINANG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyatakan, 7 kabupaten / kota se-Babel berpontensi banjir dan berapa daerah belum bisa dikatagorikan bencana.
Hal itu dikatakan langsung Kepala BPBD Babel, Mikron Antariksa, menurutnya saat ini fenomena alam yang terjadi di Babel sangat ekstrim, dikarenakan ada supermon dan badai dilaut natuna dan pasifik menyebabkan gelombang tinggi hingga ke Babel.
“Akibat cuaca ekstrim, berapa aktifitas di laut seperti penyeberangan, wisata dan nelayan terganggu. Sekarang jalur perlayaran baik dari Tanjung Kalian-Tanjung Si Api Api, Pelabuhan Pangkal Balam dan Tanjung Priok dihentikan sementara,” kata Mikron, saat ditemui di kantornya, Senin (30/1/2023).
Ia menambahkan, predeksi cuaca ekstrim di Babel ini akan terjadi sampai satu minggu ke depan. Hal ini akan menyebabkan pasokan barang dari alur pelayaran akan secara otomatis terganggu.
“Predikasi cuaca ekstrim ini akan terjadi hingga 7 Febuari 2023 nanti dan kami dari BPBD Babel, sudah berkoordinasi dengan kabupaten/kota untuk mengatasi jika nanti terjadi bencana akibat gelombang tinggi, karena Babel adalah daerah pesisir,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan pontesi banjir akan terjadi diberapa daerah ibukota kabupaten / kota yang menyebabkan genangan air di beberapa wliayah.
“Kabupaten Bangka Barat, Bangka Selatan dan Pangkalpinang paling pontensi terjadi genangan air, tapi belum bisa dikatagorikan sebagai bencana. Tapi Kabupaten Belitung sudah berkurang, karena ada berapa pembenahan-pembenahan dan perbaikan,” jelasnya.
Antisipasi semua itu jika terjadi, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan BPBD dan Dinas Sosial ada Tagana, serta Dinas PU di kabupaten / kota, serta Polri dan TNI pun sudah siaga jika memang nantinya terjadi bencana
“Kami sudah melakukan koordinasi, jadi dari personil dan peralatan berat sudah siap. Intinya jika terjadi bencana kita sudah siap bersinergi,” tutup Mikron. (Dika)