HEADLINEPEMPROV BABEL

Desain Kreatif Kain Tradisional Babel Banggakan Daerah

162
×

Desain Kreatif Kain Tradisional Babel Banggakan Daerah

Sebarkan artikel ini

JAKARTA – Diadakannya peragaan busana menjadi bukti, bahwa kain khas Kepulauan Bangka Belitung memiliki tempat di kancah nasional bahkan internasional.

Kain khas ini juga dapat dijadikan berbagai jenis baik busana formal maupun informal. Hal itu disampaikan Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah Provinsi Babel, Maya Suganda Pasaribu, usai pergelaran busana di Smesco Exhibition Hall, Minggu (21/5/2023).

“Kita bisa lihat berbagai macam bentuk hasil kreasi desainer kita. Ada yang sudah berkiprah di luar Babel, bahkan ada yang dipakai oleh bintang film, model. Ada yang juga sudah dikenal sampai ke luar negeri, mereka sudah membuat berbagai macam desain yang unik, desain yang menarik sehingga bisa bersaing dengan desain-desain dari luar Babel,” ungkapnya.

Pada kesempatan ini, desainer yang berhasil memperagakan karya-karyanya antara lain Destiani, Astari, Rereziq Karim.

Galeri Destiani memproduksi, menjual kain tenun motif Cual khas Bangka Belitung yg diproduksi secara manual menggunakan alat tenun bukan mesin. Diproduksi secara manual menggunakan bahan serat alam yaitu katun dan sutera, sehingga segala produksi bersifat ramah lingkungan.

Adapun motif kain cual yang diperagakan berupa motif Lebah Pelawan dan motif Bunga Ketuyut serta menampilkan warna hijau, terakota, dan biru.

Selain Destiani, ada pula peragaan busana dari Astari Griya Swastika yang di desain oleh Tricahya Karnawati. Dirinya menampilkam pakaian resmi pesta India Blue dengan motif cual sintetis dengan nuansa Biru berpadu tembaga, pakaian semi casual Elegant Wide Pant dengan model yang lebih simpel digunakan pada berbagai situasi.

Ada pula pakaian adat resmi seperti paksian modifikasi yang sempat digunakan oleh Presiden Joko Widodo saat pidato kenegaraan pada Peringatan Hari Kemerdekaan ke-77 Republik Indonesia di Gedung DPR/MPR RI Jakarta.

Selanjutnya ada pula koleksi series “Roepa” milik Maharoepa dari Rereziq Karim. Di usia yang baru 27 tahun, Rereziq telah mengikuti berbagai peragaan busana baik di dalam maupun luar negeri, seperti Glorius Celebration 2023 dan New York Indonesia Fashion Week 2022.

Dalam koleksi kali ini dirinya menampilkan bentuk busana semi formal dengan sentuhan etnik telah menjadi ciri khas Rereziq Karim.

“Pergelaran seperti ini bisa memicu pelaku UMKM lainnya khususnya yang muda-muda untuk ikut berpartisipasi seperti mereka dan bisa juga mereka berkembang seperti desainer yang sudah maju seperti desainer kita ini. Contoh seperti Rereziq, masih muda sudah menciptaan puluhan desain busana,” kata Maya.

Kreasi dari para desainer ini membuktikan bahwa kain cual bisa digunakan pada setiap kesempatan, untuk acara informal ataupun event besar seperti Putri Indonesia.

Dengan semakin dikenalnya kain cual di Indonesia hingga di mancanegara, membuat produksi-produksi UMKM Babel semakin meningkat. Tentunya akan memberikan keuntungan kepada pekerjanya.

“Sehingga akan membantu perekonomian khususnya pekerja yang berkaitan dengan penghasil kain cual. Dengan demikian, kita harapkan UMKM lain juga akan turut meningkat dan berkembang seperti yang kita harapkan,” pungkasnya. (*)


Sumber: Dinas Kominfo