HEADLINEKAMTIBMAS

Tambang Timah Ilegal di Tembelok Mulai Lagi

119
×

Tambang Timah Ilegal di Tembelok Mulai Lagi

Sebarkan artikel ini

BANGKA BARAT – Beberapa waktu lalu aktivitas penambangan timah di Tembelok sempat berhenti, setelah dilakukan penertiban oleh pihak berwenang. Namun penambangan di perairan itu kembali dilakukan oleh masyarakat, Sabtu (16/9).

Setidaknya 3 nama bos timah besar mencuat, dan ada 170 orang yang tergabung dalam kepanitiaan yang dibagi 18 kelompok, terdiri dari warga Mentok Asin dan sebagian dari Kelurahan Tanjung.

“Infonya ada bos BC, AT dan CC. Mereka yang akan menampung timah dari hasil penambangan di Tembelok,” ungkap ER (31), warga Mentok.

Lanjut ER, hampir semua warga sekitar setuju beroperasinya aktifitas tambang di perairan Tembelok. Besaran kompensasi yang akan diterima masyarakat sebesar Rp.25.000 per kilogram timah.

Rinciannya Rp12.000 per kepala keluarga, kemudian ada Rp 6.500 per kilogram untuk jatah panitia, selanjutnya Rp4.500 per kilogram untuk kompensasi kelompok nelayan, dan terakhir Rp 2.000 per kilogram untuk kegiatan amal dan ibadah.

Masih kata ER, jumlah ponton TI Apung yang akan menambang timah di perairan Tembelok sebanyak 200 unit. Pemiliknya mayoritas warga Mentok dan sekitarnya, tapi ada juga milik warga dari daerah lain.

”Kalau untuk uang bendera kabarnya Rp5 juta per ponton. Jumlah pastinya belum tahu berapa uang bendera yang sudah terkumpul? Apakah semua ponton sudah bayar atau belum? Dan untuk siapa saja duitnya? Nanti ditanyakan lagi ke pihak terkait,” beber dia.

“Kalau saya pribadi sih, oke-oke saja. Mau jalan atau tidak? Saya tidak untung dan juga tidak rugi. Tapi banyak teman dan keluarga saya yang ikut kerja di Tembelok,” imbuh dia.

Penambang Diminta Stop Sementara

Sebuah pesan tentang rencana penertiban tambang ilegal di perairan Tembelok oleh pihak berwenang, beredar di grup-grup pesan instan WhatsApp, Sabtu malam.

“Kepada Yth Penerima Bendera TB, agar menahan diri beberapa hari kedepan sampai sikon kondusif, dihimbau untuk stop sementara waktu dan melakukan penarikan ponton keluar dari lokasi Tembelok (geser dulu sementara) dikarenakan besok akan ada penertiban dari Polda. Demikian info yang dapat kami sampaikan, agar menjadi perhatian semua pihak Penerima Bendera TB. Terima kasih atas kerjasamanya,” demikian bunyi pesan tersebut.

Sayangnya, hingga berita ini diturunkan upaya konfirmasi kepada pihak terkait dimaksud belum diperoleh tanggapannya. (Romlan)