HEADLINEPEMPROV BABEL

Kepada Pemuda dan LSM, KPK Sosialisasi Bangun Babel Bebas Korupsi

108
×

Kepada Pemuda dan LSM, KPK Sosialisasi Bangun Babel Bebas Korupsi

Sebarkan artikel ini

PANGKALPINANG – Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia melakukan sosialisasi kepada pemuda dan LSM Anti Korupsi, guna membangun Provinsi Bangka Belitung bebas dari korupsi di Novotel Hotel Bangka, Rabu (18/10/2023).

Sosialisasi itu diikuti puluhan pemuda atau pemudi dan Lembaga Swadaya Masyarakat, dihadiri Penjabat Gubernur Babel, Suganda Pandapotan Pasaribu serta Forkopimda.

Pelaksana Harian Direktur Peran Serta dan Kedeputian Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK RI, Jhonson Ginting, mengatakan korupsi terjadi mulai dari gaya hidup yang glamor, sehingga memunculkan niat untuk melakukan niat untuk melakukan hal demikian.

“Kemudian korupsi terjadi karena orang tersebut mempunyai kesempatan untuk korupsi dengan kekuasaan yang dimilikinya,” kata Jhonson dalam sambutannya.

Ia menambahkan, korupsi juga bisa terjadi karena rasionalisasi seseorang, misalnya melihat orang lain bisa mengapa yang bersangkutan tidak bisa?

“Orang lain bisa, kenapa saya tidak bisa? Kemudian membiasakan apa yang dibenarkan. Kemudian dari sisi hati nurani kita sendiri sudah tidak ada lagi rasa takut pada saat melakukan korupsi,” ujarnya.

Sementara Suganda Pandapotan Pasaribu mengapresiasi adanya sosialisasi untuk pemuda dan LSM dari KPK ini.

Menurutnya, berbicara mengenai tema yang sangat penting dan terkait dengan upaya mewujudkan tata kelola pemerintah daerah yang terintegrasi dengan pelibatan peran serta pemuda dan LSM anti korupsi di Provinsi Babel.

“Sejak awal masa jabatan, saya telah memahami betapa pentingnya menjalankan pemerintahan daerah yang baik dan bertanggung jawab. Oleh karena itu, saya mengadopsi prinsip-prinsip tata kelola yang baik dan berintegritas sebagai panduan dalam melaksanakan tugas,” kata Suganda.

Kendati begitu, Suganda menyadari untuk mewujudkan tata kelola yang Benar-benar berintegrasi, tidak dapat melakukannya sendiri. Dibutuhkan partisipasi aktif dari pemuda, masyarakat sipil, dan juga lembaga swadaya masyarakat antikorupsi di provinsi ini.

“Pemuda adalah harapan masa depan bangsa. Mereka memiliki energi, semangat, dan keberanian untuk mengambil peran aktif dalam mewujudkan perubahan yang positif,” kata dia.

Oleh Karenanya, Suganda mengajak para pemuda di provinsi Bangka Belitung ini untuk terlibat dalam proses pengambilan keputusan pemerintahan.

Ruang dan kesempatan diberikan bagi pemuda untuk terlibat dalam pemikiran, perencanaan, dan implementasi program pemerintah daerah.

“Selanjutnya juga akan menciptakan forum dan wadah untuk berdialog dan berdiskusi dengan pemuda, agar ide-ide mereka dapat terdengar dan diimplementasikan,” tutup Suganda. (Dika)