HEADLINEKAMTIBMAS

Diminta Tinggalkan Lokasi Batu Itam, Begini Kata Koordinator

221
×

Diminta Tinggalkan Lokasi Batu Itam, Begini Kata Koordinator

Sebarkan artikel ini

BANGKA – Direktur Polairud Polda Kepulauan Bangka Belitung, melalui Pelaksana Tugas Kasubdit Patroli, Kompol Yordansyah, memberi waktu 1×24 jam kepada penambang agar meninggalkan lokasi Batu Itam, Mengkubung dan sekitarnya.

Ultimatum itu disampaikan Kompol Yordansyah saat diwawancarai usai penertiban tambang timah ilegal di wilayah perairan Batu Itam, Mengkubung dan sekitarnya, Rabu (13/12).

Sejumlah pengurus atau koordinator tambang ilegal di Batu Itam, Mengkubung dan sekitarnya diamankan dan dibawa ke Markas Unit Direktorat Polairud di Belinyu.

Para pengurus atau koordinator tambang timah ilegal itu diminta membuat pernyataan, untuk tidak mengulangi menambang timah di wilayah perairan tersebut.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, terdapat kurang lebih 10 kelompok penambang yang bekerja di perairan Batu Itam, Mengkubung dan sekitarnya.

Namun yang datang dan membuat pernyataan hanya koordinator dari 3 kelompok saja yaitu Putik, Agus dan Mino.

Putik salah satu koordinator tambang mengaku, rombongannya siap mundur dari perairan itu karena berdasarkan himbauan yang diberikan petugas.

” Ya, intinya kita nurutlah, tarik mundur dari batu itam,” kata Putik via sambungan ponselnya, Selasa petang.

Senada dikattakan Agus, salah satu koordinator tambang di Batu Itam. Dia mengaku siap menarik mundur ponton-ponton binaannya.

” Ya, kalau mundur dan disuruh kosong kita siap. Hari ini juga kita siap,” ujar dia.

Agus menyayangkan dari banyak kelompok penambang di Batu Itam, namun koordinator yang datang cuma 3 orang. Dia harap ke depan aparat lebih bijak dalam menyikapi konflik penambangan di perairan batu itam tersebut.

“Banyak masyarakat yang bergantung di tambang itu, orang-orang Belinyu juga banyak. Kita kerja bersama masyarakat. Jadi kalau untuk ngosongin, ya kita kosongkan,” ungkap Agus.

Agus membeberkan, sebelumnya kegiatan penambangan itu ada kesepakatan tersendiri. Masyarakat Dusun Mengkubung yang meminta untuk bisa menambang asal sesuai kompensasi yang diberikan.

Namun faktanya, kata dia, Selasa kemarin hanya 3 kelompok yang memberikan uang kompensasi kepada masyarakat Dusun Mengkubung dan sekitarnya.

” Dalam kesepakatan awal di pertemuan, dari masyarakat yang minta supaya bisa kerja asalkan sesuai kompensasi. Tapi dari 10 kelompok ini, hanya 3 kelompok yang membagikan kompensasi kepada warga termasuk kami,” bebernya. (Edho)


Sumber: kabarbuletin.com