HEADLINEPANGKALPINANG

Satgas Pangan Polri Cek Harga Bapok

614
×

Satgas Pangan Polri Cek Harga Bapok

Sebarkan artikel ini

PANGKALPINANG – Tim Satgas Pangan Mabes Polri bersama Satgas Pangan Polda Bangka Belitung, melakukan pengecekan dan pemantauan stok dan harga bahan pokok di Pasar Kite Sungailiat, Kabupaten Bangka, Rabu (27/3/24).

Dari hasil pantauan lapangan, Tim Satgas Pangan Mabes Polri menemukan harga beberapa komoditi cenderung masih stabil diambang normal.

Ketua Tim Satgas Pangan Polri Wilayah Bangka Belitung, Kombes Pol Ahmad Yanuari Insan, mengatakan pengecekan dan pemantauan ini dilakukan dalam rangka memastikan ketersediaan bahan pokok di wilayah Bangka Belitung.

Kata Insan, pihaknya sudah melakukan pengecekan di beberapa pasar di Kota Pangkalpinang dan Kabupaten Bangka.

“Maksudnya ini, kita ingin memastikan 3 hal yakni ketersediaan, distribusi dan harga bahan pokok jelang Idul Fitri,” kata Insan.

Menurut Insan, ada beberapa komoditi seperti cabe dan bawang mengalami kenaikan harga. Namun demikian, hal tersebut juga terjadi di beberapa wilayah.

“Memang ada beberapa komoditi cabe dan bawang. Terus terang ini bukan hanya di Babel. Apalagi Babel juga bukan sentra produksi, semuanya didatangkan dari luar jawa. Kendalanya juga terkait pasang surut air laut sehingga ini berpengaruh,” tutur dia.

Selain itu, kendati harga masih fluktuatif, tidak ditemukan harga bapok di Babel diatas harga eceran tertinggi. Seperti halnya, harga beras premium dari 17 ribu turun 16 ribu, dan beras medium turun sampai 14 ribu hingga 15 ribu.

“Secara nasional dibanding 1 bulan lalu mengalami penurunan. Makanya ini kita juga turun kewilayah untuk cek ada sumbatannya di mana,” imbuh dia.

Oleh karenanya, Insan mengimbau kepada pedagang untuk tetap melayani masyarakat dengan baik. Ia juga meminta masyarakat agar tidak panik, karena ketersediaan bahan pokok di Babel relatif aman hingga dua bulan ke depan.

“Kami sudah cek, stok bapok di Babel untuk 2 bulan kedepan aman dan tersedia,” pungkas dia.

Dalam pengecekan tersebut turut melibatkan stakeholder terkait seperti Badan Pangan Nasional, Sekretariat Kabinet dan Dinas Peternakan dan Ketahanan Pangan Babel serta Perwakilan BI Babel. (*)

Sumber: Bid Humas