HEADLINEPERISTIWA

Jalur Lintas Lebong – Rejang Lebong Longsor, Pemprov Turunkan Alat Berat

295
×

Jalur Lintas Lebong – Rejang Lebong Longsor, Pemprov Turunkan Alat Berat

Sebarkan artikel ini
Alat berat Pemprov Bengkulu bersihkan tanah longsor di jalur lintas Lebòng - Rejang Lebong tepatnya di Kecamatan Rimbo Pengadang, Jumat (26/4). Foto: Ist

BENGKULU – Belum usai kesedihan musibah banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Lebong beberapa waktu lalu, Jumat 26/4/2024, Lebong kembali ditimpa musibah tanah longsor di jalur lintas Lebòng – Rejang Lebong, tepatnya di Kecamatan Rimbo Pengadang.

Pemerintah Provinsi Bengkulu merespon cepat musibah longsor tersebut, dengan menurunkan satu unit alat excavator sebagaìmana disampaikan Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni.

“Bahwa sore tadi kira-kira pukul 16.00 WIB telah terjadi longsor di jalan Lebong – Rejang Lebong di wilayah Kecamatan Rimbo Pengadang, di mana longsor menutupi jalan utama sehingga akses tertutup,” ungkap dia.

“Pemerintah Provinsi Bengkulu sudah berkordinasi dengan BPBD Lebong terkait dengan kejadian ini. Kemudian BPBD Provinsi Bengkulu juga sudah berkordinasi dengan PUPR Provinsi dan langsung direspon dengan menurunkan alat berat ke lokasi kejadian,” jelas dia.

Lanjut Herwan Antoni, Pemerintah Provinsi Bengkulu sudah menurunkan alat berat excavator guna membersikan material longsor agar akses lalu lintas bisa dilewati.

Hasilnya, pada pukul 20.00 WiB Jalan Lintas Lebong – Rejang Lebong tepatnya di Kecamatan Rimbo Pengadang desa Talang Ratu sudah bisa dilewati secara normal.

“Kemudian kami juga sudah mengevakusi satu unit mobil yang terperosok ke jurang, serta diangkat langsung pakai alat berat yang telah kami turunkan. Informasi terakhir pukul 20.00 WIB lalu lintas sudah kembali lancar,” tambah Herwan Antoni.

Sementara Sekretaris Daeŕah Provinsi Bengkulu, Isnan Fajri, menyatakan saat ini Pemerintah Pŕovinsi Bengkulu sudah bekerja sama dengan Pemkab Lebong terkait pembebasan lahan untuk pemindahan sebagian badan jalan demi mencegah terjadinya lòngsor susulan.

“Kita juga bekerja sama dengan Pemkab Lebong terkait pembebasan lahan untuk pemindahan sebagian badan jalan sudah tak bisa dipertahankan dan harus direlokasi. Nah, ketika selesai pemindahan lahan, baru nanti yang akan direlokasi menjadi jalan, Dinas PUPR Provinsi Bengkulu nantinya akan turun memindahkan badan jalan,” beber dia.

Masih kata Isnan Fajri, Pemprov Benģkulu juga sudah membùat perencanaan penanganan permanen masalah longsor Lebong melalui anggaran hibah BPBD Provinsi Bengkulu dan dana Inpres PUPR untuk masalah jalan.

“Ada beberapa titik antara Rimbo Pengadang sampai ke Lebong ke Bengkulu Utara. Ada 5 titik akan kita tanggulangi segera, untuk penanganan permanen akan kita usulkan di dana hibah BPBD Provinsi Bengkulu dan dana Inpres,” kata dia.

Isnan Fajri mengklaim anggaran yang digunakan dalam penanganan longsor Lebong – Rejang Lebong saat ini merupakan anggaran existing dì Dinas PUPR Provinsi Bengkulu.

“Untuk penanganan darurat ini kita sudah menggunakan anggaran existing yang terpasang di Dinas PUPR Provinsi Bengkulu. Kita tidak menggunakan dana BTT karena prosesnya panjang, maka kita ingin cepat kita pakai anggaran PUPR,” demikian Isnan. (Mb)