HEADLINE

Kendati Sudah Launching, Tata Pamer Menumbing Belum Operasi Penuh

125
×

Kendati Sudah Launching, Tata Pamer Menumbing Belum Operasi Penuh

Sebarkan artikel ini
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Bangka Barat, Muhammad Ali.

BANGKA BARAT — Pada tahun 2023 mendatang, Bukit Menumbing di Kecamatan Muntok diprediksi akan semakin indah dan menarik. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Bangka Barat akan terus melakukan pembenahan salah satu icon wisata sejarah tersebut.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Bangka Barat, Muhammad Ali mengatakan, saat ini Menumbing sudah memiliki Tata Pamer Bangunan Cagar Budaya Nasional yang dilaunching pada 19 Desember 2021 lalu.

Sayangnya, kendati sudah launching, Tata Pamer belum bisa beroperasi penuh karena terkendala beberapa hal.

” Kami sendiri setelah launching memang belum beroperasi penuh untuk Tata Pamer karena kami masih menyiapkan SOP terkait masuk situ, juga perubahan retribusi ada tarif retribusi dan juga, termasuk untuk SDM yang kami siapkan disitu,” jelas Ali saat ditemui di Gedung Mahligai Betason II, Kantor DPRD Bangka Barat, Jum’at ( 15/1 ) kemarin.

Untuk melengkapi Tata Pamer tersebut, pihak Disparbud akan menyiapkan operator serta guide sebagai ” tuan rumah ” yang akan melayani para pengunjung di Bukit Menumbing.

Menurut dia, pihaknya sudah menggelar rapat dengan Sekda dan beberapa OPD untuk menyiapkan SDM yang dibutuhkan.

” SDM sudah ada, tinggal penggeseran anggaran ke kami, kami coaching latih dulu SDM itu baik dengan tiga pemandunya, juga operatornya untuk receptionist di situ,” imbuh Ali.

Sesuai Standar Operasional Prosedur ( SOP ) yang telah disusun, Tata Pamer akan ditayangkan delapan kali dalam sehari dan akan dipandu oleh operator serta guide. Karena itu Disparbud mulai memikirkan retribusi atau tiket masuk untuk menambah PAD Bangka Barat.

” Kami sedang bahas sedang menunggu nanti keputusan dari Pak Bupati, karena juga memang perlu juga mendengar dari masyarakat. Tapi sebenarnya Menumbing selama ini terlalu murah menurut saya masuknya itu,” ujarnya.

Rencananya tiket masuk untuk mobil sebesar Rp. 10.000, penumpangnya Rp. 5.000. Bila naik shuttle ke puncak Menumbing, pengunjung akan dipungut biaya Rp. 10.000. Sedangkan tiket Tata Pamer, baik umum maupun pelajar seharga Rp. 10.000.

Muhammad Ali mengakui, shuttle yang ada saat ini belum maksimal melayani para pengunjung. Bahkan satu mobil APV yang ada pun, saat ini sedang mengalami kerusakan.

Ke depan pihaknya akan mencari solusi agar armada antar jemput ke puncak Menumbing bisa berjalan lancar. Rencananya pihaknya akan menambah lagi dengan satu unit mobil Pregio.

” Alhamdulillah rapat kemarin dengan Pak Bupati, Pak Wakil dan Pak Sekda, kami lagi mengusulkan untuk kendaraan yang ada ini dialihkan ke kami, Insya Allah kami bisa menambah armada untuk shuttle ke depan,” tutur Ali. ( SK )