HEADLINE

DBD Ancam Bangka Barat, Puluhan Orang Dirawat di RSUD

846
×

DBD Ancam Bangka Barat, Puluhan Orang Dirawat di RSUD

Sebarkan artikel ini
Ruang Tulip, tempat pasien DBD anak - anak dirawat inap di RSUD Sejiran Setason, Senin ( 17/1 ).

BANGKA BARAT — Setelah pandemi Covid – 19 melandai, wabah Demam Berdarah Dengue ( DBD ) di Bangka Barat merebak menulari puluhan orang. Bahkan dua pasien meninggal dunia akibat penyakit yang dibawa nyamuk Aedes Aegypti tersebut.

Kepala Puskesmas Muntok, Harianto mengatakan, dua orang pasien yang meninggal dunia akibat DBD masih usia anak – anak.

” Pasien yang meninggal dunia dua orang, anak SMPN 1 Muntok dan SDN di Desa Air Limau,” kata Harianto via WhatsApp, Selasa ( 18/1 ).

Harianto mengatakan, selama bulan Januari 2022, jumlah pasien yang tercatat positif DBD sebanyak 25 orang, sedangkan Demam Dengue ( suspect DBD ) sebanyak 49 orang, sehingga jumlah keseluruhan sebanyak 74 orang.

” Kalau untuk pasien yang dirawat di RSUD jumlahnya 35 orang,” kata Harianto.

Plt. Direktur RSUD Sejiran Setason, dr. Rudi Faizul mengatakan, dua pasien yang meninggal dunia beralamat di Kampung Air Samak, Kelurahan Menjelang dan Desa Air Limau. Menurutnya, sejauh ini baru Kecamatan Muntok saja yang mencatat kasus meninggal dunia akibat DBD.

Rudi tidak menampik wabah DBD rata – rata menyerang anak – anak dan kasus terbanyak ada di Kecamatan Muntok.

” ( Kecamatan lain ) belum, hanya Kecamatan Muntok saja kasus meninggal, karena Muntok daerah kota banyak tampungan air. Rata – rata anak karena kekebalannya masih lemah sedang masa pertumbahan,” ujar Rudi.

Dikatakan Rudi, lonjakan kasus terjadi pada minggu pertama bulan Januari 2022 dengan 33 kasus, namun pada minggu ketiga menurun sebanyak 11 kasus.

Guna mengantisipasi meluasnya penyakit berbahaya itu, Satgas DBD bergerak cepat ke seluruh kecamatan, RT / RW serta sekolah-sekolah untuk mengedukasi masyarakat dengan gerakan Menguras, Menutup dan Mengubur (3M) guna menghambat pertumbuhan jentik nyamuk.

” Setelah kita kasih himbauan tolong jangan hanya diam saja, karena kita dihilir nih, di RSUD tapi di hulunya nggak dipikirin, akhirnya bergeraklah Satgas DBD, dengan itu minggu ketiga tidak terlalu banyak kasusnya naik, grafiknya 11 orang yang positif DBD,” ucap Rudi. ( SK )