HEADLINEPERISTIWA

Awalnya Diduga Mencuri Sawit, Beni Tertembak Hingga Tewas

1
×

Awalnya Diduga Mencuri Sawit, Beni Tertembak Hingga Tewas

Sebarkan artikel ini
AKBP Ade Zamrah, SIK

BANGKA BARAT – Kapolres Bangka Barat, AKBP Ade Zamrah, angkat bicara terkait penembakan yang menewaskan Beni (48), seorang pria warga Dusun Sungkai, Desa Tugang, Kecamatan Kelapa oleh seorang anggota Brimob yang melakukan pengamanan.

Menurut Ade, peristiwa itu terjadi di perkebunan kelapa sawit milik PT BPL di Kecamatan Simpang Teritip. Berdasarkan keterangan para saksi, pencurian kelapa sawit di PT BPL sudah beberapa kali terjadi.

Menurutnya, pada Minggu (24/11) kemarin, anggota Brimob dan pegawai PT BPL menangkap tangan beberapa orang yang sedang melakukan pencurian buah sawit. Kendati petugas sudah memberikan tembakan 12 kali, namun para pelaku tidak mengindahkan.

“Dan petugas memberikan tembakan peringatan sekitar 12 kali tembakan peringatan namun tidak digubris malah mencoba untuk kabur. Dan salah seorang (personel) melakukan tembakan mengarah ke kaki, namun mengenai bagian pinggang dari pelaku pencurian,” jelas Ade saat ditemui di Rumah Dinas Wakil Bupati Bangka Barat di Kecamatan Mentok, Senin (25/11) sore.

Selanjutnya kata Ade Zamrah, pelaku yang tertembak dilarikan ke RSUD Sejiran Setason, tapi sebelumnya dibawa ke Puskesmas setempat, namun korban sudah tak bernyawa.

“Pihak Puskesmas sudah menyatakan (korban) meninggal dan di RSUD diupayakan untuk dilakukan pengambilan proyektil, namun ada penolakan dari pihak keluarga untuk tidak di otopsi,” lanjutnya.

Setelah itu jenazah Beni dimakamkan dan acara pemakaman korban dihadiri Wakil Bupati Bong Ming Ming, Dandim 0431/BB Letkol Inf Kemas Muhammad Nauval, Dansat Brimob Polda Babel, Kombes Pol Esty Setyo Nugroho dan AKBP Ade Zamrah selaku Kapolres Bangka Barat.

“Di rumah almarhum bertemu dengan istrinya dan keluarga dan melaksanakan salat jenazah, kemudian melaksanakan pemakaman sampai dengan tahlilan dan pemberian santunan dari Polri dan pihak perusahaan,” terangnya.

Setelah itu lanjut Ade Zamrah, pihaknya menemui sekelompok warga masyarakat yang menyatakan aksi solidaritas di Desa Berang yang menyampaikan tuntutan antara lain, meminta ada proses lanjut terhadap petugas yang melakukan penembakan, memberikan santunan kepada keluarga korban dan meminta rotasi manajemen PT BPL.

“Mungkin wujud ketidakpuasan masyarakat. Nah, itu semua tadi sudah kita lakukan diskusi dan akan dilakukan dilanjutkan tanggal 29 November nanti,” sebut Ade.

“Pada intinya semua proses berjalan dengan lancar dan masyarakat bisa menahan emosi, tidak meluapkan emosi dengan cara-cara anarkis dan arogan bisa menerima Kejadian ini,” sambungnya.

Ade Zamrah juga meminta pihak media agar menyampaikan pemberitaan terkait kasus ini secara proporsional, tidak melebih-lebihkan dan tidak membuat provokasi, agar situasi di Bangka Barat tetap kondusif.

“Kita semuanya dari Forkopimda, Pak Bupati, Wakil Bupati, Kapolres, Dandim, Kajari nanti akan merapatkannya dalam rapat Forkopimda untuk menindaklanjuti tuntutan dan aspirasi masyarakat berkaitan dengan permasalahan yang terjadi,” terang Ade.

Ade Zamrah juga berharap karena akan ada Pilkada pada Rabu 27 November, situasi kondusif di masyarakat selalu tetap terjaga, sehingga Pilkada bisa berjalan dengan lancar.

“Jadi pihak keluarga dan masyarakat sudah menerima kejadian ini sebagai musibah dan kita semua ikut berduka dan terhadap personel yang melakukan penembakan sudah diproses secara prosedur. Diilakukan pemeriksaan dilakukan pengambilan alat bukti dan sebagainya sudah dilaksanakan,” imbuhnya.

“Dan itu mungkin kewenangan tingkatan lebih tinggi dalam hal ini adalah Polda. Kalau di Polres ini adalah proses penanganan jangan sampai terjadi konflik di lapangan dan aksi-aksi balasan dan menjaga situasi tetap kondusif,” tutup Ade. (SK)

Sumber: portaldutaradio.com

Tinggalkan Balasan