BANGKA BARAT — Bulan Februari mendatang, Bangka Barat kembali kedatangan tamu warga negara Australia yang akan memperingati peristiwa terbunuhnya 22 orang perawatnya oleh tentara Jepang, pada Perang Dunia ke – II tahun 1942, di Pantai Radji, Kelurahan Menjelang, Kecamatan Muntok.
Namun tahun ini karena pandemi Covid – 19 belum kunjung usai, pihak keluarga para perawat yang biasa datang ke Muntok tidak dapat hadir. Pihak Australia hanya mengirimkan Kedutaan Besar-nya untuk menggelar acara peringatan tragedi perang tersebut.
Sayangnya, akses jalan ke Pantai Radji tetap tidak ada perubahan dan belum tersentuh perbaikan apa pun dari pemerintah, sehingga masih sulit untuk dilewati kendaraan roda dua maupun roda empat.
Wakil Bupati Bangka Barat, Bong Ming Ming mengatakan, tekait akses jalan tersebut, Pemda terkendala beberapa hal, antara lain masalah perizinan, karena wilayah Pantai Radji merupakan kawasan Hutan Lindung.
” Akses jalan pun karena di sana ( Pantai Radji ) kan wilayahnya adalah wilayah Hutan Lindung, makanya kita agak kerepotan membangun akses jalan. Untuk itu lah makanya kita sudah membentuk tim untuk melakukan permohonan izin ke Kementerian LHK supaya kita bisa membangun akses jalan,” ujar Bong Ming Ming kepada Inpost di ruang kerjanya, Selasa ( 25/1 ).
” Selain itu juga wilayah – wilayah itu bisa kita manfaatkan, sehingga nanti pas peringatan – peringatan di waktu yang sama di tahun – tahun berikutnya, tidak terkendala akses jalan,” sambungnya.
Bong Ming Ming tidak menampik Pantai Radji memiliki potensi untuk mendunia, mengingat pantai tersebut menjadi bagian dari sejarah Perang Dunia ke – II dan berpeluang didatangi wisatawan mancanegara. Ia berharap jumlah warga Australia yang datang ke Muntok akan semakin bertambah.
” Makanya saya berpikir kalau bisa yang datang bukan hanya 20, tapi 200 atau 500, bayangkan kalau 200 orang saja, dunia kan sudah pakai instagram. Kalau satu orang upload di instagramnya minimal ada 20 orang saja yang melihat berarti sudah 4.000-an melihat apa yang kita miliki,” ucapnya.
Menurut Bong Ming Ming, kedatangan tamu – tamu dari Australia itu juga bisa dimanfaatkan sebagai ajang promosi dengan mengajak mereka mengunjungi tempat – tempat wisata lainnya yang ada di Bangka Barat.
Diharapkan setelah itu potensi pariwisata yang dimiliki Bangka Barat dapat tersebar luas di Australia dan mereka akan tertarik untuk datang kembali bersama keluarga dan kerabatnya.
” Kita ingin memberikan gambaran bahwa wisata Bangka Barat ini adalah salah satu wisata terbaik se Bangka Belitung dan pasti ke depan akan ada pengembangan di Radji,” cetus dia.
Selain itu acara di bulan Februari nanti bukan hanya sekedar seremonial yang tidak punya nilai, tapi Wabup berharap akan menciptakan kerja sama yang erat dan lebih luas lagi antara Pemda Bangka Barat dengan Australia, terutama di bidang perdagangan, ekonomi, kesehatan dan lain – lain.
” Dari sisi perdagangan, rempah – rempah yang kita miliki bisa kita ekspor kesana, memfasilitasi UMKM kita, bagaimana nanti ada perawat – perawat Australia yang siapa tahu bisa memberikan edukasi kepada perawat – perawat kita di sini, dokter – dokter dari sana pertukaran ilmu dan sebagainya, itu yang kita harapkan,” tutupnya. ( SK )